Cerita dewasa jilbab, cerita dewasa jilbab bersambung, cerita dewasa jilbab diperkosa, cerita dewasa jilbab mesum, cerita dewasa jilbab terbaru, cerita dewasa jilbaber, cerita dewasa jilbob, cerita dewasa liburan cerita bersambung dewasa Mengatakan cerita dewasa dengan mama cerita dewasa menikmati vagina bude cerita dewasa ngentot mama Mengetengahkan cerita dewasa bersambung Mencetuskan cerita dewasa kampung cerita dewasa pembantu Mendalami cerita sek ngentot ibu haji Mendongengkan open bo memek sempit bu bokep abg hijab nyepong skandal bokep selebgram cantik pemandu karaoke pk mabok bugil cewek sange ngentot di perpustakaan video live bugil colmek cewe.
Cerita Dewasa Ibu Guru Binal
Cerita Dewasa Ibu Guru Binal |
Desahan orgasme kami memenuhi ruangan, tubuh kami mengejang saling berpelukan. Genjotanku melambat, selanjutnya kami hanya bisa terhempas kelelahan di atas tumpukan dus bekas itu dengan tubuh bugil kami yang penuh oleh keringat. Kami berdua berpelukan mesra menikmati sisa-sisa kenikmatan.Kubiarkan penisku tetap terbenam sedalam-dalamnya di liang kewanitaan Bu Tiara. Nafas kami saling memburu hingga akhirnya mulai normal lagi setelah beberapa menit beristirahat.
“Hsshhh….hhsss…terus terang…ibu puas loh! Gak nyangka kamu mainnya hebat juga…” puji Bu Tiara sambil mengecup mesra bibirku.
“Hehe…kalo gitu mau dong Bu kalau saya ajak lagi lain kali” kataku nakal.
“Iiihh…dikasih hati minta jantung itu sih” katanya mencubit dadaku.
“Plok..plok..plok..” ruangan ini belum hening karena di atas bangku sana Bu Aida masih menggoyang tubuhnya di pangkuan Pak Darno.
Mulut Bu Aida tiada henti melenguh berat, demikian juga Pak Darno yang keenakan penisnya diremas-remas dinding vagina Bu Aida. Penjaga sekolah itu melebarkan kedua belah paha Bu Aida, kemudian menekan-nekan tubuh guruku itu sehingga penisnya makin melesak ke vaginanya. Sambil memaguti pundaknya, Pak Darno makin ganas menggenjotinya. Mata Bu Aida membeliak-beliak dan tangannya mencengkram kuat lengan pria itu.
“Terus Pak..terusss…uhhh…tekenn teruss…” desah Bu Aida tersengal.
Seiring dengan semakin cepatnya sodokan pada vaginanya, Bu Aida pun semakin lepas kontrol. Wajah cantiknya bercampur dengan raut muka mesum yang membuatnya terlihat sangat seksi. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan kanan seperti orang yang sedang triping. Tubuh kecil Bu Aida tiba-tiba terangkat ke atas dan Pak Darno berdiri sembari mengangkat seluruh tubuh guruku yang masih dalam posisi mengangkang dari belakang dan merebahkan tubuhnya di tumpukan kardus tepat di sampingku dan Bu Tiara. Sementara itu dengan posisi berubah menjadi doggy style tanpa mencopot penetrasinya, Pak Darno kembali meneruskan proses penetrasinya yang sudah setengah jalan itu. Aku dapat melihat jelas vagina guruku itu yang bibir kemaluannya separuh melesak masuk bersamaan dengan masuknya penis si penjaga sekolah ke dalam liang kemaluannya.
Saat aku melihat adegan erotis di sampingku itu, tiba-tiba penisku terasa hangat dan basah. Ternyata Bu Tiara sudah memperoleh kembali tenaganya yang sempat hilang lima menit yang lalu akibat orgasmenya. Dengan dibantu kedua tangannya yang mulus itu dia melakuka oral seks kepada batang penisku dan dengan rakus dia mengulumnya sembari memaju mundurkannya perlahan sementara kedua tangannya mempermainkan buah pelirku. Permainan lidahnya di ujung kemaluanku membuatku semakin turn on saja. Staff admin ini ternyata mahir melakukan oral seks.
“Udah mulai keras lagi nih Ceng, ibu sepongin yah…” kata Bu Tiara sembari bercampur dengan bunyi kecipak air liurnya yang bercampur dengan cairan kejantananku yang dilumatnya dengan bibirnya.
Wajah cantiknya yg berjilbab menjadi semakin seksi saja kulihat saat dia menjilati batang kemaluanku dan menghisapnya sembari mengocoknya di dalam mulutnya
“Arghh…” seru suara wanita di sampingku, ternyata Bu Tiara menjerit tertahan ketika penis Pak Darno menyodok kencang.
Aku membayangkan apa yang dirasakan oleh guruku ini mengingat batang kejantanan penjaga sekolah ini termasuk besar, setidaknya selisih 3-4 cm dari milikku. Mata Bu Aida membelalak dan dia menggigit bibir bawahnya ketika pria itu mulai menggenjotnya pelan-pelan. Penis pria itu secara rutin dan pelan-pelan bergerak maju mundur pelan-pelan melolosi bibir vagina Bu Aida yang sudah memerah karena gesekan tak henti-henti barusan.
Sementara itu aku, yang merasa cukup dengan oral seks Bu Tiara, memposisikannya dengan posisi doggy style bersebelahan dengan Bu Aida. Sebentar saja aku sudah kembali menjarah liang vagina staff admin ini. Sambil meremas-remas payudaranya yang menggelantung bebas kebawah, aku mempercepat intensitas sodokanku ke liang vaginanya. Saat tubuhnya tersentak-sentak, Bu Tiara sempat mencium paksa bibir Bu Aida yang sedari tadi wajahnya tertunduk. Adegan ciuman kedua wanita itu sepertinya menggugah gairah birahi Pak Darno, akibatnya ia menyodok vagina Bu Aida dengan lebih brutal dari sebelumnya
“Yeaaahh…pesta ngentot… akhh… benar-benar nikmat.” seru Pak Darno sambil meremas-remas payudara Bu Aida hingga memerah keduanya.
Seolah berlomba denganku yang sedang menyetubuhi Bu Tiara, Pak Darno mempercepat gerakan sodokannya sembari kadang menoleh ke arahku dan tersenyum, entah apa maksudnya. Sesekali dia keluarkan penisnya dari liang kemaluan guruku sehingga aku dapat melihat bibir vagina Bu Aida yang sudah membentuk lubang menganga dan cairan kewanitaannya meluber keluar sehingga membasahi tumpukan dus. Lalu Pak Darno kembali menusukkan batang penisnya untuk masuk lagi ke dalam vagina Bu Aida sembari melenguh kencang. Sementara itu aku juga merasakan kalau Bu Tiara mengalami orgasme lagi padahal baru aku genjot dia selama 10 menit. Ternyata Bu Tiara ini termasuk type wanita yang mampu memperoleh orgasme beruntun secara berulang-ulang atau multi orgasme. Bahkan setelah orgasmenya kali ini, ia tidak membutuhkan istirahat dan berbalik telentang dan kembali tangannya menancapkan penisku di bibir vaginanya yang sudah menganga tersebut.
“Wow…binal juga lu Tia…aahhh…aahh” goda Bu Aida kepada Bu Tiara dan diapun hanya tersenyum nakal lalu memelukku dari bawah sehingga sekarang kami melakukan gaya mercenary.
“Emangnya Bu Aida ngga binal? hihihi” balas staff admin ini lalu mencium bibirku dalam-dalam yang kubalas dengan tusukan keras batang kejantananku ke dalam liang kewanitaan miliknya.
“Eee..kamu juga nakal ya, siapa suruh tusuk-tusuk…hahaha…” candanya ketika tahu kalau liang kemaluannya kembali aku kerjai dengan keras. “yang enak yah! Jangan mau kalah sama mereka” lanjut Bu Tiara dengan ujung mata menunjuk ke arah Pak Darno yang semakin brutal mengerjai Bu Aida yang sekarang dalam posisi telentang dan ditindih tubuh penjaga sekolah itu.
Bu Aida yang bertubuh mungil itu tersentak-sentak oleh sodokan-sodokan ganas Pak Darno namun tak berdaya untuk memposisikan dirinya agar rasa sakitnya berkurang karena tubuh mungilnya itu sedang ditindih oleh tubuh si penjaga sekolah. Pak Darno memompa vagina guruku itu dengan bantuan kedua bahunya, ia mengangkat kedua tungkai kaki Bu Aida. Sepuluh menit dengan posisi mercenary ditambah dengan melihat pemandangan erotis di sampingku membuatku tidak dapat menahan diri lagi dan akhirnya keluar juga spermaku membasahi liang vagina staff admin yang cantik ini.
Bu Tiara memelukku erat-erat sepertinya enggan melepasku pergi. Dengan kakinya yang indah mengapit pinggangku, ia menikmati orgasmenya dengan tubuh menggelinjang hebat lalu sepuluh detik kemudian dia terkulai lemas. Sementara itu Bu Aida sepertinya belum dapat beristirahat karena walaupun dia sudah dua kali orgasme tetapi Pak Darno belum mencapai klimaksnya. Bahkan sesekali dia mencium Bu Tiara yang terkulai dalam pelukanku sementara batang kemaluannya tetap memompa vagina Bu Aida. Selang beberapa saat, dengan kedua tangannya yang besar, Pak Darno mengangkat tubuh Bu Aida sehingga berposisi setengah duduk walaupun tubuh atasnya masih condong ke bawah lalu dengan berjongkok bertumpu dengan salah satu lututnya. Pria itu mengangkat tubuh mungil Bu Aida dan menyetubuhi guruku dalam posisi itu. Mau tak mau kedua tangan Bu Aida mengapit leher pria itu agar kepalanya tidak mendongak berlebihan ke arah bawah.
Peluh sudah membasahi tubuh Bu Aida sementara Pak Darno belum ada tanda-tanda akan mengakhiri persetubuhannya dengan guruku itu. Sembari menyaksikan tontonan live show panas tersebut, Bu Tiara kembali bangkit tetapi tidak beranjak ke arahku melainkan mengarah ke Pak Darno dan Bu Aida. Dia lalu telentang dengan kepala tepat di bawah pompaan penis Pak Darno ke vagina Bu Aida, lalu dengan staff admin itu menjilati batang kemaluan Pak Darno yang saat itu masih menyodok-nyodok liang kewanitaan Bu Aia dengan brutal. Sesekali Bu Tiara mengulum buah pelir Pak Darno yang membuat pria tersebut makin kesetanan. Sementara kedua tangan Bu Tiara ikut-ikutan beraksi mempermainkan payudara Bu Aida yang terguncang-guncang ketika dipompa oleh Pak Darno.
“Bu Aida tahan lama juga yah, padahal Pak Darno mainnya ganas loh hehehe.” ucap Bu tiara sambil terus mengerjai payudara dan klitoris Bu Aida sementara bibirnya tetap menstimuli buah zakar Pak Darno.
“Anjrit…keluar nih….aAkhhh…” seru Pak Darno menyemburkan seluruh cairan spermanya di dalam liang kemaluan Bu Aida.
Sementara Bu Aida juga mencapai orgasmenya gara-gara stimuli yang dilakukan oleh Bu Tiara. Tubuhnya menggeliat hebat dan beberapa saat kemudian lemas memeluk tubuh Pak Darno yang masih memangkunya dengan penis masih menancap di liang kemaluannya.
“Wow….si bapak masih banyak persediaan nih” canda Bu Tiara ketika melihat cairan sperma yang dikeluarkan oleh si penjaga sekolah sangat banyak sehingga saat batang kemaluannya dicabut dari liang kewanitaan Bu Aida dari dalam liang vagina guruku itu mengalir keluar cairan putih kental yang sangat banyak bercampur dengan cairan orgasme Bu Aida. Bibir vagina Bu Aida terlihat sembab merah akibat benturan dan gesekan keras batang penis Pak Darno.
“Ooohh…Tiara…kamu…aaahhh!!” Bu Aida mendesah lemas mendorong kepala Bu Tiara yang menjilati vaginanya yang basah kuyup itu, namun ia hanya bisa pasrah membiarkan staff admin itu membersihkan vaginanya.
Bu Tiara nampak melahap sperma Pak Darno yang telah bercampur dengan cairan kewanitaan Bu Aida.
“Weleh…weleh Bu Tiara suka juga ya jilat-jilat ke sesama cewek” sahut Pak Darno yang terkesima bengong memandangi adegan sesama wanita itu.
“Saya gak mau loh Pak, jangan coba-coba suruh saya bersihin yang Bapak!” kataku bercanda.
“Yeee…amit-amit emangnya bapak cowok apaan? Tak kemplang kalau ada cowok berani megang nih otong” katanya
Selanjutnya ciuman Bu Tiara merambat naik hingga akhirnya mereka berpagutan bibir, keduanya berciuman dan beradu lidah selama beberapa saat.
“Bu saya pengen di bersihin dong nih!” Pak Darno mendekati mereka dan meraih kepala Bu Tiara, tanpa disuruh lagi, staff admin itu pun melakukan cleaning service terhadap penis Pak Darno. Aku sendiri tidak mau tidak mau kalah, kuhampiri mereka dan kudekatkan penisku pada wajah Bu Aida.
“Yang saya yah Bu!” pintaku.
Bu Aida tersenyum kecil lalu meraih penisku, darahku langsung berdesir merasakan lidahnya menjilati batang penisku dengan lihainya. Setelah itu kami ngobrol ringan dan bercanda menikmati saat-saat terakhir sebelum akhirnya mulai berbenah diri.
“Walah udah ampir jam tiga, gak kerasa udah pada bubar dong, mana belum absen lagi?” aku berteriak kaget ketika melihat ke jam tanganku.
“Tenang aja! Absennya kan dikasih ke admin, ntar kamu ke kantor aja buat absen …” jawab Bu Tiara dengan santai sambil merapikan rambutnya.
Setelah kembali berpakaian lengkap akhirnya kami pun segera keluar dari tempat ini. Benar saja, semua pertandingan telah usai, hanya tinggal sedikit murid saja di sekolah sedang menanti jemputan. Di luar gerbang sekolah kulihat Bu Aida dijemput sebuah Inova silver, seorang pria kebapakan duduk di kemudi yang pastinya suaminya. Setelah sampai di rumah, aku langsung mandi karena badanku bau keringat dan aroma seks ditambah lagi aroma apek gudang. Rasanya segar sekali setelah mandi air dingin, juga puas sekali setelah berpesta seks di sekolah dengan dua wanita muslimah cantik.