Cerita dewasa jilbab bersambung, cerita dewasa jilbab diperkosa, cerita dewasa jilbab mesum, cerita dewasa jilbab terbaru, cerita dewasa jilbaber cerita dewasa anak sd Menyampaikan cerita dewasa enny arrow cerita dewasa istri kesepian cerita dewasa diperkosa Merasikan bokep jilbab indonesia Menamakan cerita dewasa mamaku Bercerita cerita mesum bergambar Meniti cerita sek perselingkuhan istri Menamakan kumpulan cerita mesum.
Kumpulan Cerita Dewasa Bergambar
Kumpulan Cerita Dewasa Bergambar |
“Aceng, karena diluar masih ujan lebat, jadi ibu rasa kamu perlu
pelajaran tambahan” kata bu Aida santai sambil berdiri, melihatnya
berdiri aku pun ikut berdiri, pandangan ku masih belum bisa terlepas
dari payudara besar yang menggantung bebas di dada bu Aida, aku masih
kagum dengan kelembutannya dan kekenyalannya. Kemudian tiba-tiba bu Aida
berlutut di depanku dan kini wajahnya setinggi pinggangku. Kemudian
dengan lembut dibukanya ikat pinggangku dan kancing celana coklat
seragam pramuka-ku, lalu diturunkannya bersama dengan celana dalamku,
aku yang tidak diberitahu sebelumnya dan tanpa persiapan cukup terkejut
ketika penisku yang tegang mengacung di depan wajah bu Aida
Bu Aida tertawa kecil ketika melihat penisku yang berdiri tegak dan
sudah basah oleh cairan pre-cum, kemudian dengan perlahan dielusnya
batang penisku dengan jari-jari lentiknya secara perlahan, aku hanya
dapat menahan nafas ketika tangan mulus bu Aida dengan perlahan mengocok
penisku
“Hhhmmm…gede juga yah Ceng, keras lagi!” katanya.
Hal yang takkan pernah kulupakan adalah ketika bu Aida mencium kepala
penisku dan dengan perlahan memasukkannya ke dalam mulutnya. Setiap
senti batang penisku dapat merasakan lembut bibirnya, bibir tipis yang
selalu dibayangkan oleh temanku untuk dicium kini dengan lembut sekali
menggosok batang penisku.Kupandangi wajah bu Aida yang berjilbab
menghadap selangkanganku, bibirnya yang indah maju mundur menggesek
kulit batang penisku, sungguh tak kuduga hal seperti ini bisa terjadi.
Kemudian kututup mataku mencoba merasakan penisku dalam mulut bu Aida,
ukh …terasa begitu hangat dan basah, dan juga dapat kurasakan lidah bu
Aida yang menggeliat ikut menggosok kulit penisku, semua sensasi
menakjubkan ini membuatku merasakan ngilu luar biasa dan perasaan aneh
di selangkanganku, dan kemudian tak dapat kutahan lagi, aku orgasme di
dalam mulut guruku, banyak sekali kusemprotkan maniku sampai menetes
keluar dari mulut bu Aida.
Setelah semprotan spermaku berhenti, dengan perlahan bu Aida
mengeluarkan penisku dari mulutnya, kulihat batang penisku penuh dengan
maniku yang putih kental. Masih dengan mulut penuh spemaku, bu Aida
kemudian menciumi bibirku layaknya seorang kekasih, dan aku pun membalas
ciumannya dengan penuh gairah. Sambil menciumiku tangan bu Aida sibuk
mencari kancing rok panjangnya dan tak lama kemudian rok hitamnya
meluncur jatuh ke bawah sehingga kini bu Aida hanya menggunakan celana
dalam tipisnya saja.
Aku yang sudah terbakar nafsu masih saja berusaha menciumi bibir bu
Aida, namun ia mendorongku dengan perlahan, dan kemudian berbaring
mengangkang di ranjang UKS, memperlihatkan samar-samar bulu-bulu hitam
lebatnya di balik celana dalam putihnya yang tipis.
Tanpa disuruh akupun berlutut tepat di selangkangan bu Aida,
kuperhatikan celana dalam putih tipis itu, yang tidak menutupi seluruh
permukaan vagina bu Aida, sisi-sisi samping bukit kecil itu tampak
begitu menggairahkan. Dengan perlahan kutarik celana dalam bu Aida,
sedikit demi sedikit belahan merah indah yang ditutupi bulu-bulu hitam
itu mulai tampak, membuatku menjadi bersemangat, namun aku memilih untuk
menikmati menelanjangi guru idolaku itu secara perlahan, kunikmati
ketika jari-jariku melewati paha bu Aida yang putih nan lembut hingga
ujung kakinya yang indah dengan kuku-kuku yang terawat.
Kini bukit kecil vagina bu Aida terpampang tanpa sehelai benang yang
menutupi, membuatku tak tahan untuk mendekatkan wajahku ke belahan merah
itu. Semakin dekat wajahku, semakin keras detak jantungku, kudekatkan
wajahku hingga hidungku dapat mencium aroma vagina bu Aida, harum dan
unik susah dijelaskan,aroma yang menggairahkan dan diimpi-impikan oleh
banyak pria di sekolah ini, dan kini akulah orang pertama di sekolah
yang dapat merasakannya. Tanpa menunggu lagi kujulurkan lidahku, dan
kusapukan ke belahan vagina merah muda bu Aida, kurasakan sensasi daging
lembut dan agak besah itu, gurih dan merangsang, kudorong lidahku
hingga ujung belahan, menyentuh bulatan daging kecil yang membuat bu
Aida melenguh nikmat. Kembali kuulangi menyapukan lidahku, namun kini
dimulai dari posisi yang lebih bawah, yaitu mulai dari anus bu Aida yang
coklat kemerahan terus secara perlahan ke atas sampai ke klitoris bu
Aida, tentunya hal ini membuat bu Aida tak dapat menahan erangan
kenikmatan yang didapatnya,
“ukkhhhm, terus Ceng jilat terus” ucap bu Aida sambil mendongakkan
kepalanya setiap kali lidahku menyentuh daging bulat kecil miliknya.
Sungguh aku ketagihan menjilati vagina bu Aida, di samping bau dan
rasanya yang menggoda, pahanya yang lembut juga seperti mengelus wajahku
setiap kali dia menjepit kepalaku dengan pahanya saat aku menjilati
klitorisnya. Daging kecil bulat atau klitoris bu Aida membuat aku
penasaran, dengan gemas kuhisap daging kecil itu, dan ternyata membuat
bu Aida menggelinjang geli, dan menjepit erat kepalaku dengan pahanya,
walaupun begitu tetap saja kuhisap dan kumainkan dengan lidahku gemas,
sehingga tak berapa lama kemudian jepitan paha bu Aida menguat dan dia
melenguh keras,
“Oh tuhan ahhhkkkkhh”, tercium olehku aroma yang kuat, aroma yang begitu
menggoda, lalu kuperhatikan celah kecil di belahan vagina bu Aida
berkedut-kedut dan mengeluarkan cairan bening beraroma kuat, lalu tanpa
rasa jijik kuhisap cairan itu dari celah kecil itu, rasanya gurih
seperti santan, penasaran kuselipkan jari telunjukku ke celah sempit itu
dan mengorek-ngorek isinya sehingga cairan itu semakin banyak keluar.
“Ceng masukin kontol kamu, cepetan, ibu udah gak tahan” kata bu Aida
memandangku dengan wajah memelasnya yang sungguh menawan, yang membuat
hati setiap pria akan luluh.
Jujur ini pertama kalinya aku melakukan hubungan seks, selama ini aku
hanya menontonnya lewat film bokep koleksi temanku si Budi dan juga
internet, namun instingku kuat untuk memasukkan penisku ke celah sempit
tadi. Inilah saatnya mempraktekkan yang selama ini kuketahui, aku pun
membuka lebar kaki bu Aida sehingga belahan vaginanya yang merah
merekah, kemudian kepala penisku kudorong ke vaginanya, cukup sulit
untuk memasukkannya ke celah sempit itu, untunglah bu Aida kemudian
membantuku dangan memegang batang penisku dan mengarahkan kepala penisku
ke celah sempit itu.
Tanpa disuruh akupun mendorong penisku masuk, awalnya begitu sempit,
kepala penisku sampai terasa agak sakit, namun lendir vagina bu Aida
yang licin dan hangat membantu senjataku itu masuk sehingga perlahan
penisku dapat masuk dan blesss seluruh batang penisku berada di liang
vagina bu Aida. Kupejamkan mataku, kurasakan pijatan dinding liang
vagina bu Aida yang memijat batang penisku, juga sensasi hangatnya,
ukhhh nikmat sekali. Kemudian secara perlahan kutarik penisku, membuat
liang sempit itu dan penisku begesekan, begitu nikmat, sungguh berbeda
antara kocokan vagina dengan kocokan oleh bibir bu Aida, kali ini
kocokan di penisku terasa diseluruh bagian, membuat sensasi ngilu
nikmat. Kenikmatan inilah yang kembali membakar semangatku sehingga
kupercepat tarikan maju mundur penisku di liang vagina bu Aida.
Kenikmatan yang kurasakan tak begitu berbeda dengan kenikmatan yang
dirasakan bu Aida, terlihat dari bu Aida yang tak berhenti melenguh dan
mendesah dengan keras, untunglah diluar hujan deras sehingga menyamarkan
suara pergumulan birahi kami.
Aku memompa liang vagina bu Aida dengan begitu bernafsu, semakin lama
semakin kupercepat, hingga dapat kurasakan buah zakarku menampari
selangkangan guruku ini dengan keras, menimbulkan bunyi plak plak plak
yang nyaring. Tak lama kemudian kenikmatan dan sensasi ngilu itu
memuncak dan aku pun tak dapat menahan lagi orgasmeku.
“Bu Aida, saya mau keluarrrr, ukkhhhhhhh” kataku sambil mempercepat kocokanku
“Keluarin aja yang banyak Ceng” kata bu Aida dengan suara manja.
Setelah mendengar ucapan bu Aida, tak lagi kutahan sensasi orgasme itu,
sehingga puncaknya kusemprotkan begitu banyak sperma di dalam vagina bu
Aida, dan setiap penisku berkedut menyemprot mani, kunikmati sensasinya,
luarbiasa aku saat ini sedang orgasme di dalam liang vagina seorang
wanita, liang vagina bu Aida yang cantik dan seksi. Belum sempat aku
menarik nafas, tiba-tiba bu Aida bangun dan kemudian duduk di
pangkuanku, dengan penisku masih di dalam vaginanya.
Bu Aida yang kupangku kemudian menciumi bibirku dan menjilati wajahku,
membuat aku kembali terangsang, dapat kurasakan penisku kembali mengeras
di dalam vagina bu Aida, dan kembali kulanjutkan pompaanku sambil
menciumi bibir bu Aida yang lembut. Karena bu Aida kusodok sambil
kupangku, maka membuat tubuh bu Aida berguncang-guncang, payudaranya
yang besar dan lembut menggesek dadaku, begitu pula perutnya yang
langsing juga turut menggesek perutku, tak hanya itu pahanya yang mulus
juga menepuk-nepuk pahaku membuat suara tepukan. Ukh…kembali aku
merasakan sensasi sensual dan menggairahkan, kini seluruh tubuh bu Aida
dapat kurasakan dengan tubuhku, membuatku tak ingin melepas sensasi
tubuhnya dari tubuhku.
Menyodok vagina bu Aida dari posisi memangku ternyata memakan cukup
tenaga, sehingga aku mulai ngos-ngosan dan memperlambat sodokanku,
tentunya bu Aida menyadarinya. Lalu dia mendorongku perlahan hingga aku
terlentang di lantai, sehingga kini dia dalam posisi menduduki penisku.
Kemudian bu Aida memajukan sedikit tubuhnya sehingga pinggul dan
pantatnya sedikit menungging, lalu dengan perlahan bu Aida menggoyangkan
pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar, sehingga penisku di dalam
vagina bu Aida seperti diputar-putar. Sambil tersenyum menatapku, bu
Aida kemudian menambah gerakan naik turun dalam goyangannya.
“Gimana rasa Ceng, goyangan maut andalanku, ini favorit suami ibu loh” tanya bu Aida sambil tersenyum lebar.
“Mantap buuuuu, gila deh,..Eh, bu , haus nih pengen nyusu” kataku sambil
mengelus payudara bu Aida yang bergoyang-goyang tergantung bebas.
“Boleh, nih!” jawab bu Aida singkat sambil menundukkan tubuhnya sehingga aku dapat menghisap putingnya yang imut itu.
Setelah mengenyoti payudara guruku itu, aku pun kembali bersemangat dan
mulai kembali memompa vagina bu Aida. Bu Aida yang juga sudah mulai
lelah bergoyang kemudian duduk tegak dan menikmati pompaanku, sementara
aku sibuk meremas pantatnya dan memperhatikan batang penisku yang keluar
masuk di liang vagina bu Aida. Tak lama kemudian aku mulai merasakan
tanda-tanda akan orgasme, maka aku pun mempercepat pompaanku.
“Bu, kayanya mau keluar lagi” kataku sambil kembali meremas payudara bu Aida.
“Oh oh Hmmm kita samaan keluarnya ya Ceng, ibu juga nih”jawab bu Aida
sambil menggoyangkan kembali pinggul dan pantatnya seirama dengan
genjotanku.
“Siap-siap ya bu!”
“Iya Ceng..masukin segera kontol gede mu..” Jawabnya, entah kenapa setiap dia mengucapkan kata kontol itu darahku bergidik.
Gerakan kami berdua semakin cepat, dapat kurasakan selangkanganku mulai
diliputi rasa ngilu yang mulai memuncak, sehingga kupercepat genjotanku,
begitu pula bu Aida mulai mendesah tak karuan tanda ia pun akan
orgasme. Kedua tanganku telah mencengkram kuat kedua belah pantatnya.
Penisku seperti bisa mencari jalan sendiri ladang perburuanya.
“Sshh…ibu suka banget dengan kepalanya Ceng..gede, panas..kalo kedut-kedut di dalem bikin geli..” ujarnya lirih.
Mataku seperti tidak tahan untuk terpejam, sungguh nikmatnya terasa
hingga ke otak. Kupicu tubuhnya menggarap vaginanya makin cepat membuat
tubuh mungilnya terhempas ke sana kemari. Aku terus menerus menyerangnya
tiada henti. Aku makin menjadi melabraknya, pada sisa-sisa terakhir
tenaga, aku menekan sedalam-dalamnya kejantananku di dalam liang
vaginanya.
“teruss Ceng..duhhh..aduuuh…iyah enak..” suaranya melengking tinggi,
beliau mengangkat pantat dan memutar pinggulnya dengan gemetar, penisku
makin kuat menekan mengikuti kemanapun pantatnya bergerak hingga pangkal
penisku terasa nyeri.
“Ooooohhh…shhhh..aduuuuh…” pekiknya sambil mencengkram kasur, “ke mulut ibu Ceng, ibu pengen minum peju kamu…aaahhh…hhhmmmhh!”
Tubuhnya mengejang, terasa benar vaginanya berkontraksi kemudian cairan
hangat itu menerpa penisku, Bu Aida kembali diterpa gelombang orgasme.
Dalam hitungan detik aku pun akan meledak, sebelum itu terjadi, aku buru
menarik keluar penisku, kemudian menduduki dadanya, tepat pada saat
spermaku akan keluar Bu Aida menarik penisku mendekati mulutnya,
semprotan pertamaku membasahi pipinya, selanjutnya dengan lincah Bu Aida
mengulum kepala penisku, aku terkesiap dan terlambat bereaksi. Beliau
menyedoti kepala penisku sehingga tanpa dapat tertahankan lagi sisa
spermaku menyemprot sejadi-jadinya di dalam mulutnya. Sungguh nikmat
yang tidak pernah terbayangkan, sedotan mulutnya makin membuatku terbang
ke awan.
“ooohhh….shhhh…sedap banget …Buu….” aku mengerang parau dengan sekujur tubuh bergetar.
Aku mengejang diam beberapa waktu, sebelum akhirnya menjatuhkan tubuhku
di sampingnya. Aku sangat kelelahan begitu pula bu Aida yang jatuh
menyender di dadaku sambil nafasnya memburu. Lalu kami berdua saling
menatap dan menukar senyum lalu tertawa. Kemudian bu Aida berdiri dan
memungut pakaiannya yang tak jauh dari posisi kami, aku yang
memandanginya masih kagum akan kecantikan dan keseksian dirinya. Setelah
kami berdua berpakaian, lalu kami memutuskan untuk pulang namun sebelum
berpisah bu Aida berpesan agar aku menyimpan rahasia ini rapat-rapat
karena sangat berisiko bila ada yang tahu, ia juga berkata bahwa
dirinya tidak keberatan mengulangi perbuatan ini di waktu lain bila
situasi dan kondisinya memungkinkan.