Cerita dewasa jilbab bersambung, cerita dewasa jilbab diperkosa, cerita dewasa jilbab mesum, cerita dewasa jilbab terbaru, cerita dewasa jilbaber prostitusi remaja jepang video bokep om tante ngentot cewek cantik jepang crot didalam memek lebat pelatihan pamugari bisa ngentot open bo tkw hongkong susu tante montok tumpah cewek oplas desahan ular cewek sange main memek ngentot mamah muda menggoda cerita dewasa pemerkosaan.
Cerita Dewasa Bergambar Janda Muda
Cerita Dewasa Bergambar Janda Muda |
Sejak permainan seks di ruang UKS itu, kami makin dekat. Di balik
keanggunannya, ternyata ibu guru yg berjilbab ini menyimpan nafsu yang
tinggi dan hasrat yang liar. Beberapa kali, setiap ada kesempatan, kami
mereguk kenikmatan bersama, biasanya di toilet, ruang UKS, lab. bahasa,
kelas atau kantor guru setelah jam bubaran.
Dari ceritanya, ia mulai berani mengekspresikan sisi liar dirinya sejak
liburan tak lama sebelumnya bersama suami dan rekan-rekan kerja
suaminya. Liburan di cottage di daerah pantai itu berubah jadi pesta
liar dimana para peserta bebas bersetubuh dengan siapa saja dan juga ada
permainan nakal hingga orgy party.
Di acara itu pasangan masing-masing, termasuk suaminya, sudah setuju dan
harus ikhlas bisa istri/ suami mereka ML dengan orang lain. Aku sampai
geleng-geleng kepala setengah tak percaya ada juga acara liar seperti
itu di negeri kita, kukira hanya di negara-negara bebas seperti Eropa
dan Amerika saja, wawasanku tentang seks pun makin luas. Sejak itu pula,
aku yang tadinya pemalu dengan wanita mulai lebih rileks dan berani,
juga dalam hal seks aku memperoleh banyak pengalaman mencoba berbagai
posisi dengannya.
Suatu hari ketika di sekolah sedang berlangsung pekan olah raga, dimana
kebanyakan murid sibuk bertanding atau menonton pertandingan, aku dan Bu
Aida malah berolah syahwat di gudang sekolah yang letaknya agak di
belakang sekolah dan jauh dari keramaian. Tempat ini memang berdebu dan
sedikit berbau apek tapi tidak apalah yang penting asyik untuk ML. Kami
main di sudut ruangan yang terdapat sebuah rak tinggi berisi buku-buku
dan arsip-arsip lama, bila ada orang masuk tiba-tiba kami yang berada di
balik rak besar tidak akan langsung terlihat.
Aku duduk selonjoran di setumpuk dus bekas dengan Bu Aida memicu
tubuhnya naik turun di atas penisku, rok panjangnya telah tersingkap
hingga perut, dan celana dalam putihnya telah tergeletak di lantai. Bu
Aida masih mengenakan jilbabnya ketika menggenjotku. sungguh pemandangan
yg luar biasa!
Ia menggerakkan tubuhnya dengan irama sedang, desahan lirih sesekali
terdengar dari mulutnya, wajah cantiknya yang berjilbab &
berkacamata, bersemu kemerahan menahan birahi sungguh terlihat sangat
menggairahkan. Bu Aida melingkarkan tangannya ke leherku memelukku,
sementara aku merabai pahanya yang indah serta meremas halus pantatnya
yang semok itu. Kini tanganku mulai membuka kancing kemeja batiknya.
Payudaranya yang masih terbungkus bra putih berenda seolah meloncat
keluar. Tanganku segera ke belakang punggungnya dan melepaskan kaitan
branya.
“Hihihi…sekarang udah pinter ngelepasin beha ya?” kata Bu Aida sambil terus bergoyang.
“Kan ajaran ibu, hehe…”
Kini di hadapanku terpampang tubuh indah guruku ini, payudaranya
memiliki bentuk yang sangat indah walau sudah menyusui. Tanpa membuang
waktu aku pun langsung melahap puting susu dan payudara yang seperti
menantangku itu. Bu Aida terpekik ketika lidahku menyapu permukaan
payudaranya. Dengan sigap ia memeluk kepalaku dan menjambak rambutku,
kepalanya tertunduk bersandar pada kepalaku. Terus aku mengisap puting
susu itu dengan rakusnya. Gerak naik-turunnya pada penisku terasa
semakin cepat dan liang kenikmatannya terasa makin basah saja. Setelah
puas dengan payudara kiri, aku pun menjamah payudara kanannya.
“Ooohh…Acenggg!!” Bu Aida semakin terpekik dan kadang mendesis menahan nikmat.
Tubuhnya bergetar menahan sensasi yang timbul akan permainan lidaku pada
payudaranya. Setelah puas aku pun menarik mulutku dari payudaranya.
Kulihat kedua payudara itu basah oleh sapuan lidahku. Putingnya terlihat
makin memerah dan menegang. Nafas Bu Aida semakin terengah-engah, aku
pun langsung mencium bibirnya dengan mesra. Bu Aida juga membalasnya
dengan pagutan yang tak kalah hebat.
“Guru gua emang asoy, ciumannya maut…”kataku dalam hati, dari beliau pulalah aku mempelajari teknik berciuman.
Sambil terus melakukan French Kiss dengan guruku tangankupun menjelajah
tanpa batas lagi. Kuremasi dengan gemas payudaranya yang sudah terbuka
itu. Sambil aku mencumbu leher dan telinganya.
Sekitar lima menitan lebih Bu Aida naik-turun di pangkuanku sampai tiba-tiba kami dikejutkan suara pintu dibuka.
Pesta dimulai
“Gawat, mampus dah gua!” seruku dalam hati membayangkan bagaimana
akibatnya bila kami kepergok sedang main gila bersama guru pula.
Bu Aida juga kaget tapi ia dengan cepat mengendalikan diri, tangannya
segera membekap mulutku dan menempelkan telunjuk di depan mulutnya.
Pandangan kami otomatis terarah ke pintu. Aku tertegun melihat yang
masuk adalah seorang wanita berusia dua puluhan yang kukenal sebagai
seorang staff administrasi di kantor sekolah bernama Bu Tiara Kusuma
(Tiara), disusul di belakangnya seorang pria setengah baya yang tidak
lain adalah Pak Darno, si penjaga sekolah. Mereka datang sambil
tertawa-tawa kecil, Bu Tiara langsung duduk di tepi meja panjang.
Sepertinya mereka tidak menyadari keberadaan kami di sini.
“Bapak gila yah, masa ngajak lagi pas jam rame gini?” kata Bu Tiara dengan tersenyum nakal.
“Yang rame mah di luar sana Bu, di sini aman” sahut Pak Darno sambil
mengunci pintu dengan kunci yang dipegangnya, “kita main cepet ajalah,
lagian kan ruangan ini saya punya kuncinya, ga akan ada yang masuk”
“Oh my God, sekarang jalan keluar satu-satunya sudah dikunci, bagaimana nih?” aku makin panik.
Aku menyampaikannya dengan bahasa isyarat, kutunjuk pintu dan kuputar
jariku seperti memutar kunci. Bu Aida sepertinya mengerti, tapi ia hanya
mengangguk saja dan menyuruhku tetap diam. Adegan selanjutnya
benar-benar membuatku tertegun menelan ludah.
“Iiihh…Bapak….eeemmmhh….mmmm!” Bu Tiara mendesah manja ketika si penjaga
sekolah itu mendekap tubuhnya di tepi meja lalu bibirnya nyosor dan
memagut bibir staff administrasi cantik itu.
Aku tidak berkedip menyaksikan adegan di sana, hampir tak percaya dengan
pandanganku sendiri. Bu Tiara, seperti juga Bu Aida adalah seorang
wanita muslimah yang tampil anggun sehari-harinya, ia memiliki
kecantikan khas wanita Indonesia yg berjilbab
Dibandingkan bu Aida, Pakaiannya pun terbilang lebih sopan dan lebih
longgar dibanding Bu Aida. Tak kusangka ia kok mau ya melakukannya
dengan Pak Darno yang tampangnya agak mirip Tukul Arwana itu. sekarang
tengah dengan begitu bernafsunya menciumi bibir Bu Tiara sambil
tangannya meremas-remas payudaranya, sementara tangannya yang satu mulai
menyingkap rok spannya dan membelai pahanya yang mulus itu.
Kualihkan pandanganku pada Bu Aida, beliau juga terperangah menyaksikan
adegan itu, kami saling pandang sejenak lalu tanpa bersuara terus
menyaksikan adegan antara staff admin dan penjaga sekolah tersebut. Pak
Darno kini mempreteli kancing kemeja biru muda yang dipakai Bu Tiara.
Gunung kembarnya yang terbungkus bra coklat langsung menyembul, Pak
Darno dengan buru-buru menyingkap ke atas kedua cup-nya sehingga
payudara Bu Tiara yang putingnya berwarna merah dadu itu pun terekspos,
lebih kecil dari milik Bu Aida, tapi bentuknya bagus, tegak dan
membusung.
“Ssshhh… achhh…” rintih Bu Tiara nikmat ketika mulut pria itu melumat payudara kirinya.
Sekarang tangan kanan Pak Darno sudah menarik lepas celana dalam Bu
Tiara dari dalam roknya, kain berbentuk segitiga itu dibiarkan
menyangkut di kaki kiri Bu Tiara. Tangan pria itu terus masuk ke dalam
rok Bu Tiara dan mulai merogoh-rogoh di dalam situ.
“Pak…ooohhh… hhhggg.. ..” desah Bu Tiara menahan nikmat
Tangan kanan Bu Tiara mulai berani meraba-raba selangkangan Pak Darno dari luar celananya.
Tak terasa penisku yang masih menancap di vagina Bu Aida yang tadi
sempat menyusut sekarang mulai keras lagi, dan beliau menyadari hal ini.
“Bu, gimana ini?” bisikku.
Beliau memandangku sejenak dengan wajah terlihat berpikir, lalu segurat senyum nakal tersirat di wajah cantiknya.
“Kenapa gak kita terusin aja Ceng? Ntar kan bisa main rame-rame bareng mereka juga” katanya.
Wow…aku tidak menyangka kalau guruku ini membunyai sisi lain yang seliar ini.
“Hah…yang bener aja Bu…ooohhh” belum selesai aku protes ia sudah
menggenjot pelan penisku sampai aku tidak tahan untuk tidak mendesah.
“Ssshh….Bu…aahhh…hhhhsss” aku berusaha memelankan suaraku namun karena nikmatnya aku tidak bisa untuk diam saja.
“Ayo Ceng…entot Ibu sepuasmu…mmmhhh” ia memagut bibirku dengan liar,
“ayo dong isep tetek ibu, kok kamu jadi malu-malu gitu”katanya dengan
suara pelan seraya menyodorkan payudaranya ke wajahku.
Seperti yang telah diduga, desah kenikmatan kami memancing Pak Darno dan Bu Tiara memergoki kami.
“Bu…bu…itu…” kataku sambil menunjuk ke belakang Bu Aida begitu melihat
kedua orang itu terhenyak mendapati kami dalam posisi berpangkuan.
“Hai…yuk kita main rame-rame aja!” kata Bu Aida cuek dan menengok ke belakang.
“Hah…Bu Aida!” seru Bu Tiara yang kaget, staff admin itu masih belum
mengancingkan kemejanya, celana dalamnya juga masih menggantung di
kakinya.
“Wow, Bu Aida suka entotan juga ternyata, sama murid lagi, weleh…weleh….” kata Pak Darno memandang kami dengan pandangan mesum.
Terus terang aku waktu itu merasa malu dan kaget, dulu waktu kepergok
nonton bokep sambil onani oleh kakakku saja sudah malunya luar biasa,
apalagi sekarang kepergok sedang bercinta dengan guru sendiri. Tak
pernah terlintas sedikitpun dalam pikiranku mengenai perilaku seks
guruku ini bahwa dia mengajak kita semua melakukan orgy di gudang
sekolah. Aku yang tadinya agak sungkan, lama-kelamaan akhirnya larut
dalam birahi yang diciptakan oleh kebinalan Bu Aida dan remasan
vaginanya pada penisku.