setelah tergeletak dan sedikit tertidur abah koda shomad dan ustadzah indah terbangun terlihat langit yang sudah mulai gelap dengan udara dingin yang semakin menyelilmuti kulit karena mereka bertiga tergeletak tanpa sehelai benangpun yang menghalangi, abah koda mulai bangkit dari tidurnya
abah koda : "sudah gelap nih ayo kita masuk kerumah , eh mad tolong nyalakan obor buat nanti anak2 latihan sekalian melantik kamu sebagai penerus abah"
shomad : "siap bah !"
mereke ber3 berjalan menuju rumah abah koda dengan bugil tanpa malu abah koda dan shomad membiarkan kontolnya yang rsudah lemas menjutai kebawah dan bergoyang seirama dengan langkah kaki mereka, ustadzah indah yang mulai sadar dari rasa nafsunya mengambil pakainnya dan hanya memeluknya untuk menutupi tubuhnya kakinya reflek mengikuti abah koda dan shomad menuju rumah abah koda yang memang sangat nyaman untuk melawan udara dingin diluar
abah koda : "teteh indah sini kekamar abah disana masih ada baju mantan istri abah baju pakaian kamu udah basah nanti masuk angin" (berjalan menuju kamarnya dengan masih telanjang bulat)
ustadzah indah melirik ke arah shomad dan shomad hanya mengangguk memberikan kode untuk menuruti saja apa kata abah koda, ustadzah indahpun berjalan ke arah kamar abah koda sambil tetap membawa pakaiannya yang basah utuk menutupi toket dan memeknya, sementara shomad yang masih berdiri dibelakang ustadzah indah menikmati goyangan pantat bohay ustadzah indah yang meliuk2 seolah meminta digampar dan disodok kontolnya sedikit mengeras melihat pemandangan itu,namun fikiran shomad kembali berfokus pada pelantikan dirinya sebagai pemilik padepokan milik abah koda, dia langsung mencari korek dan keluar untuk menyalakan obor.
sementara itu didalam kamar abah koda, ustadazah indah hanya bisa tertunduk malu sambil berusaha menutupi badannya yang montok dengan pakaian basah, abah koda dengan santai hanya handukan menyeka badanna yang basah didepan ustadzah indah dengan kontol yang menjuntai panjang kebawah meskipun dalam keadaaan lemas
abah koda : "teh indah kalo mau mandi disitu kamar mandinya nanti abah siapin pakaiannya abah gak kuat kalo mandi malem hehe ini anduknya (menyerahkan handuk yang bekas dia pakai)
karena tidak ada pilihan lain ustadzah indah mengambil handuk dari abah koda dan menuju kamar mandi yang memang ada didalam kamar abah koda, setelah ustadzah indah masuk ke kamar mandi ruanganya cukup luas dan terang tidak seperti ruangan2 lain yang ada di rumah abah koda, dikamar mandi itu terdapat kaca yang lumayan besar sehingga ustadzah indah bisa melihat sebagian tubuhnya dan berfikir apa yang baru saja dia lakukan toketnya masih terlihat bekas cupangan dengan pentil yang masih mengeras dan rambut yang sudah acak2n dia merasa seperti pelacur namun didalam hati kecilnya tidak bisa berbohong memeknya sangat menikmati kontol abah koda dan shomad dibanding suaminya sendiri. setelah beberapa saat melamun ustadzah indahpun tersadar dan segera mandi membersihkan tubuhnya dari keringat dan tetesan seperma, tubuhnya yang montok mulai kembali basah putingnya mengeras saati ustadzah indah mulai menyabuni badannya hingga berbusa mmbuat pemandangan yang sangat menggairahkan setelah selesai membersihkan tubuhnya ustadzah indah baru sadar bagaimana cara dia keluar pakaiinnya sudah basah dan kotor terkena tanah hanya tersisa handuk yang tergantung disana, ustadzah indah tidak enak apabila harus meminta tolong abah koda untuk mengambilkan pakaiannya karena selain dia lebih tua ustadzah indah juga belum terlalu kenal ahirnya dia memutuskan keluar hanya melilitkan handuk di badannya yang hanya bisa menutupi sebagian dada dan pahanya, dadanya terlhat tertekan dan seolah memaksa keluar dari handuk dan pantatnya yang semok terlihat sangat menonjol disana membuat pahanya yang putih mulus semakin terekspos, dengan terpaksa ustadzah indah membuka pintu kamar mandi itu untuk mengambil pakaian yang dijanjikan abah koda "ceklek" ustadzah indahpun keluar, di kasur terlihat abah koda yang masih telanjang terlentang
abah koda : "eh udah teh mandinya ? ini bajunya udah abah siapin" (memberikan gamis hitam panjang dengan jilbab biru tua)
ustadzah indah : "iya makasih bah" (mengambil pakaian itu dengan tetap menundukan kepala, dan berjalan kembali ke kamar mandi)
abah koda : "eh mau kemana teh disini ajah gantinya nanti bajunya basah lagi, jangan malu2 sama abah kita kan udah sama2 liat juga abah aja enggak malu liatin ini" (memegang kontolnya yang seperti kontol kuda)
ustadzah indah mendengar hal itu sekaligus sedikit mengintip kontol abah koda dari balik kepalanya yang menunduk seolah terhipnotis menuruti saja tawaran abah koda dia mulai membuka handuknya perlahan dengan tetap sedikit mengintip ke arah abah koda sehingga abah koda kembali melihat pemandangan tubuh montok ustadzah indah dengan toket yang besar kenyal bergoyang dengan pentil yang mengacung keatas seolah menantang, memeknya yang mulus tanpa bulu terlihat kemerahan di belahannya membuat kontol abah koda kembali mengacung tegang ke atas, dengan cepat ustadzah indah memakai gamis hitam dan jilbab langsungan itu, gamis itu itu tidak bisa menutupi lekuk dan tonjolan di tubuhnya ditambah ustadzah indah tidak memakai CD maupun BH didalamnya, gamis itu sangat tipis mungkin seharusnya harus didobel dengan manset tapi ustadzah indah memakainya tanpa apapun dibaliknya samar2 terlihat kulitnya yang putih mulus dari balik gamis itu
abah koda : "aduh tehhh pas banget gamisnya sama badan kamu dulu juga mantan istri abah badannya semok kaya gini persis" (abah koda kini duduk diujung kasur menghadap ustadzah indah dengan kontol yang mengacung kearah ustadzah indah)
ustadzah indah : "eh,,,,,iya pas bah ukurannya" (sedikit melirik ke abah koda yang tetap bugil)
abah koda : "liat teteh sebentar aja kontol abah jadi ngaceng begini, beruntung banget suami tteteh pasti gede kontolnya ya"
ustadzah indah : "enggak,, ehh"
reflek ustadzah indah menjawab pernyataan abah koda membuat abah koda sedikit dan tertawa kecil dan semakin tertarik menggoda ustadzah indah
abah koda : "hahah gede mana sama abah"
ustadzah indah : "udah ah bah malu"
abah koda : "malu sama siapa enggak ada siapa2"
ustadzah indah : "malu ngomong begituan"
abah koda : "ah masa tadi pas dientot minta nambah terus pas ngobrol malu sih hehe"
ustadzah indah : "malu ah bah lagian itu tadi air apa sih kok aku bisa sampe begitu bah aku malu"
abah koda : "hehe itu air godam namanya fungsinya memang selain mentransfer ilmu air itu juga mempunyai efek membuat birahi jadi naik enggak mungkin kan kalo cuma abah sama shomad yang mandi nanti malah adu pedang makanya kita butuh 1 orang perempuan sebagai pelampiasan, tapi nanti kamu juga kebagian efek ilmunya karena abah belum percaya betul sama shomad karena dia masih muda"
ustadzah indah : "pantesan tadi aku sampe begitu, hah ilmu apa bah ?"
abah koda : "nanti abah ajarin sekarang kita harus bantu shomad dulu"
ustadzah indah : "bantu apa bah ?"
abah koda : "nanti juga tau"
abah koda tiba2 berdiri didepan ustadzah indah dan terus maju membuat ustadzah indah mundur sampai menempel ditembok, tangannya mulai meremas toket ustadzah indah yang kenyal membuat tubuh ustadzah indah menggeliat tangan ustadzah indah berusaha melepaskan tangan abah koda namun apa daya tenaganya tidak berdaya melawan tangan abah koda yang kekar, abah koda mulai menggesekan kontolnya ke memek ustadzah indah dari balik gamis tipisnya, abah shomad sangat menikmati expresi wajah indah yang entah sedang menahan atau menikmati birahi bibirnya sedikit mengeluarkan lenguhan dan mengigit bibir bawahnya setelah beberapa menit menggree ustadzah indah abah koda tiba2 menghentikannya
abah koda : "nanti kita lanjut ya teteh indah sayang hehe sekarang kita harus bantu shomad dulu abah mau pakai baju dulu kamu tunggu diluar nanti abah nyusul"
ustadzah indah merasa bingung entah dia harus merasa kesal atau bersyukur abah koda tiba2 menhentikannya memeknya yang sudah basah ditinggal begitu saja, dengan muka masih bingung dan nafas yang masih tersengal2 ustadzah indah berjalan keluar kamar dan duduk di ruang tamu, tidak berapa lama shomad muncul dari tugasnya menyalakan obor hanya dengan menggunakan sarung yang entah dia dapat dari mana
shomad : "eh mba udah cantik hehe" (melihat ustadzah indah yag sudah rapih dengan gamis dan jilbabnya)
ustadzah indah : "APA KAMU ?!!" (dengan muka kesal entah kesal antara dibuat kentang abah koda atau kesal karena shomad membawanya kesini untuk di entot abah koda)
shomad : "galak banget sih mba maaf deh shomad juga enggak tau bakal kaya gini, tapi makasih ya mba udah bantuin shomad, shomad janji bakal bales kebaikan teteh"
tiba tiba terdengar langkah kaki kerumunan orang berjalan disamping rumah abah koda menuju halaman belakang tadi tempat ustadzah indah dientot shomad dan abah koda, disusul abah koda yang sudah rapi dengan seragam silatnya keluar dari kamarnya, kerumunan itu adalah murid abah koda yang siap untuk berlatih silat
abah koda : "kayaknya murid abah sudah kumpul semua ayo kita keluar shomad teh indah sekalian abah mau mengumumkan shomad untuk menjadi pengganti abah"
mereke bertiga lalu langsung keluar menuju halaman belakang, disana sudah terlihat para pemuda dengan seragam silat sekitar 40-50 orang yang, ketika melihat abah koda seketika mereka berbaris rapih muka mereka terlihat aneh melihat shomad dan ustadzah indah ikut berdiri disamping abah koda
abah koda : "kalian sudah kumpul semua ?"
seketka terdengar jawaban serentak "SIAP !!"
abah koda : "hari ini abah ingin mengumumkan sesuatu tentang masa depan padepokan silat ini seperti yang kalian tau abah sudah tua sedikit demi sedikit tenaga abah mulai berkurang, abah juga sudah capek bila harus terus melatih kalian oleh karena itu abah sudah mencari pengganti abah untuk terus mengajarkan ilmu silat abah ini kepada kalian, shomad akan menggantikn abah, kalian juga pasti sadar meskipun shomad tergolong anak baru dipadepokan ini tapi ilmu dia sudah diatas rata2 bahkan bisa dibilang lebih sedikit dari kalian jadi abah sudah memutuskan hari ini shomad akan menggantikan abah "
terlihat para pemuda itu mulai tengak tengok seolah mencari tahu apa yang baru saja abah katakan itu serius, bahkan mulai ada murid abah koda yang sudah lama yang merasa dia lebih cocok untuk menggantikan abah koda melakukan protes dan mengggerutu dibelakang, namun abah koda sudah mengetahui hal ini akan terjadi, kecemburuan ini pasti akan ada oleh karena itu abah koda mengajak ustadzah untuk keluar
abah koda : "iya iya abah tau pasti kaluan merasa heran abah memilih shomad si anak baru untuk menggantikan abah tapi jika kalian masih merasa menghormati abah dan masih ingin elajar silat disini kalian juga harus menerima shomad sebagai guru kalian, shomad juga membawa sedikit hadiah untuk peresmian dia menjadi pengganti abah"
dengan kencang abah menepuk pantat ustadzah indah sampe berbunyi "Plak !"
abah koda : "inilah saat dimana teteh harus membantu shomad jika tidak shomad dalam keadaan bahaya apabila terjadi pertarungan antar saudara disini" (berbisik kepada ustadzah indah)
abah koda : "inilah hadiah dari shomad kalian boleh antri unntuk menikmatiknya"
ustadzah indah langsung menengok ke arah abah koda dan shomad dengan tatapan kaget !!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sementara itu ketika hari mulai malam di asrama ustadzah neneng mulai resah karena bapaknya belum juga datang dia tidak terbiasa sendirian dirumah bahkan setelah mengajar dia tidak mengadakan sesi curhat seperti biasa dia langsung pulang kerumahnya namun bapaknya belum juga datang, karenasudah terlalu malam dan ketakutan apabila harus sendirian dirumah ustadzah neneng memutuskan untuk pergi kerumah ustadzah indah namun disana dia melihat rumah ustadzah indah gelap bahkan lampu terasnya belum menyala yang berarti ustadah indah sedang tidak ada dirumah.
karena tidak mau sendirian dirumah ustadzah neneng memutuskan untuk mengajak santri watinya untuk ikut menginap dirumahnya ketika dia berlajaln untuk menuju asrama santri wati terlihat dikejauhan reyhan yang sedang bermain hp didepan asrama, karena diasrama dilarang untuk membawa hp ustadzah neneng menghampiri reyhan yang kemarin baru saja merubah sikapnya bahkan melamarnya
ustadzah neneng : "hayo ketahuann !!! kamu bawa hp sini aku sita"
reyhan : "aduh mba sayang bikin kaget aja"
ustadzah neneng : "hush !! sayang2"
reyhan: "hehe kan kemarin kita udah pacaran mba"
ustadzah neneng : "enak aja akukan belum jawab apa2"
reyhan : "kn itung2 latihan nanti kalo kita udah nikah mba hehe, mba ngapain kesini tumben"
ustadzah neneng : "dirumah enggak ada orang bapak lagi pergi teh indah juga rumahnya sepi makanya aku mau ajak santri buat nemenin dirumah"
reyhan : "aku aja ayo yang temenin mba kebetulan nih"
ustadzah neneng : "enak aja, emang kebetulan apa"
reyhan : "kebetulan aku lagi ngaceng nih kangen memek mba yang gondrong heheh, becanda mba ini lagi nyari sinyal"
ustadzah neneng : "yeee enak dikamu itumah, emang mau telfon siapa pacarnya ya hmmm"
reyhan : "ah mba juga enak kan emang enggak kangen ini (meremas kontolnya dari balik sarung) hehe, pacar aku kan didepan ini ngapain telfon segala, aku cuma kangen aja sama ortu mba jadi pengen telfon tanya keadaan rumah"
ustadzah neneng : "hmmmmmm dasar udah jorok, manja lagi haha"
obrolan mereka sudah seperti sepasang kekasih tidak bisa dipungkiri diumurnyayang sekarang ustadzah neneng juga pasti haus pengetahuan tentang laki laki, pacaran dll. mereka sudah semakin akrab karena sifat reyhan yang berubah dan serius melamar ustadzah neneng, setelah berapa lama ngobrol yang semakin menjurus reyhan sudah tidak tahan
reyhan : "mba ayo kerumah aku temenin"
ustadzah neneng : "kalo bapak pulang gimana ?"
reyhan : "gampang itumah nanti aku bisa keluar dari jendela hehe"
entah bagaiaman ustadzah nenengpun mengiyakan ajakan reyhan mereka berjalan ber2 kearah rumah pak ahmad yang tidak lain adalah bapak dari ustadzah neneng, setelah sampai mereka duduk ber2 diruang tamu ustadzah neneng menutupdan mengunci pintunya takut apabila dia ketahuan membawa laki2 masuk kerumahnya ber2an.
reyhan : "mba disini masih enggak ada sinya"
ustadzah neneng : "terus dimana ? "
reyhan berjalan jalan kecil dirumah ustadzah indah sambil mengangkat hpnya keatas terus mencari sinyal sampai dia sampi diruangan yang sinyalnya cukup untuk menelfon dan ruangan itu adalah kamar ustadzah indah
reyhan : "nah ini ada mba disini"
ustadzah neneng: "ehh ini mah kamar aku, bilang aja emang mau kesini"
reyhan : "ih emang bener mba nih liat emang udah takdir kayanya mba hehe, tapi kok pas udah ada sinyal disini aku jadi males telfon mba pengen yang lain"
ustadzah neneng : "pengen apa hayo ?"
reyhan : "pengen cium mba"
dengan perlahan ustadzah neneng berjalan kearah reyhan dan menciumnya dengan mesra tangannya memegang kepala bagian belakang reyhan seperti tidak ingin melepaskan ciumannyaa, hal itu membuat reyhan terkejut
ustadzah neneng : "kamu bener mau nikahin aku ?"
reyhan : "iya teh aku serius"
mereka saling tatap dan melanjutkan ciumannya, ditambah dengan remasan dari reyhan di toket neneng nenengpun tidak mau kalah dengan meraba2 kontol reyhan disarungnya mereka saling merangsang satu sama lain, hingga memek ustadzah neneng sudah benar2 basah kontol reyhanpun sudah mengeras di genggaman ustadzah neneng, karena sudah terbiasa menghidsap kontol pak ahmad ustadzah neneng langsung berinisiatif untuk berlutut didepan reyhan, masuk ke dalam sarung reyhan lalu dengan cepat memelorotkan kolor reyhan, dengan lahap ustadzah neneng langsung melahap kontol reyhan dengan mulut imutnya menghisapnya kuat2 "sluurpppp sluurppp sluurppp" memutar mutarkan lidahnya memijat batang kontl reyhan dengan sedikit memaju mundurkan kepalanya untuk mengocok kontol, reyhan yang menerima serangan fajar itu hanya bisa mendongak keatas dan memegang kepala ustadzah neneng dengkulnya bergetar seolah ingin ambruk akibat service yang diberikan ustadzah neneng
reyhan : "ahhh mbaa enakkkk terus ehmmmmm"
setelah keringan bercucuran di jidatnya reyhan menarik kepala neneng yang berada disarungnya agar kontolnya terlepas reyhan tidak mau kesempatan ini hanya berahir dengan sepongan, setelah keluar dari sarungnya terlihat wajah neneng yang masih memakai jilbab berlumuran air liur dimulutnya dengan pipi yang memerah menghela nafasnya
reyhan : "mba udah pro banget ya aku hampir ajah crot tadi"
ustadzah neneng : "hahh hahh hahh, echmm terus kenapa dilepas " (menyeka air liru dari mulutnya menggunakan tangan yang menggunakan pacar dari reyhan)
reyhan : "masa mulut atas aja bawahnya belum heheh"
ustadzah neneng : "hehhh dasar " (menepuk paha reyhan)
reyhan : "ayo mamah sayang udah enggak tahan nih ngerasain jepitannya lagi hehe"
ustadzah neneng : "mamah emang aku ibu kamu" (kembali berdiri dan duduk di sisi kasur)
reyhan : "kan latihan suami istri test drive dulu, maunya dipanggil apa dong kalo udah nikah ?"
ustadzah neneng : "apa yaaaa...ehmmmmm"
reyhan : "ahh kelamaan mikirnya kita test drive ini aja dulu" (reyhan membuka semua pakaiannya)
reyhan berjalan mendekat ke arah ustadzah neneng dengan kontol yang tegak keras kemuka ustadzah neneng yang sedang duduk di sisi kasur, dengan cepat reyhan mendorong tubuh ustadzah neneng kekasur hingga terlentang dan langsung menindihinya kembali mencium bibirnya dengan lahap lidahnya masuk ke mulut ustadzah neneng, kontolnya mulai dgesek2n ke selangkangan ustadzah neneng yang sarungnya kini sudah tersingkap hingga perut hanya CDnya saja yang menghalangi dua daging itu tangan reyhan tidak tinggal diam tangannya meremas kedua daging kembar yang memuncung keatas, tindakan reyhan membuat memek ustadzah neneng semakin basah kakinya semakin menangkang seolah mempersilahkan kontol reyhan untuk masuk
ustadzah neneng : "aachhh echmmm masukin"
reyhan : "masukin sendiri dong echmmmmmm"
tangan ustadzah nenengpun mulai meraba2 kebawah mencari kontol reyhan meremasnya dan mengarahkan ujung kontol reyhan ke belahan memeknya CDnya di singkap kesamping hingga kepala kontol reyhan sudah membelah memek ustadzah neneng, pinggul ustadzah neneng terus mngangkat ingin sekali segera disodok oleh kontol reyhan, namun reyhan terus memainkan ustadzah neneng dengan menahan kontolnya agar kepalanya saja yang menempel dimemek ustadzah neneng
ustadzah neneng : "ahhhh cepet masukin ihhhh"
reyhan : "bilang dulu mamah mau kontol papa reyhan haha"
ustadzah neneng : "MAMAH PENGENG KONTOL PAPA REYHAN CEPETT echhhhhmmm"
reyhanpun mulai mendorong perlahan batang kontolnya memek ustadzah neneng masih saja terasa sempit meskipun sudah diperawani oleh reyhan, perlahan tapi pasti batang kontol reyhan terhisap oleh memek ustadzah neneng tanpa tersisa tubuh bugil reyhan kini sudah 100% menindihi tubuhh ustadzah neneng rasanya sangat berbeda saat mereka melakukan ML di ruang kelas dengan susana yng dingin dan dihantui rasa was2 disini dengan pintu terkunci ustadzah neneng lebih berani mengekspresikan kesangeannya, kepalanya yang masih menggunakan hijab terus menyupang leher reyhan untuk menahan rasa sakit di memeknya
reyhan : "enak gak mamah neneng ? echmmm"
ustadzah neneng: "echmmm enakk"
reyhan mulai sedikit menarik kontolnya dan menghujamkan lagi kontolnya dengan keras ke memek ustadzah neneng, hal itu diulangi terus menerus hingga ritmenya semakin cepat mulai terdengar bunyi plok plok plok yang apabila didengar oleh orang yang sudah menikah pasti sadar bahwa itu suara orang sedang bercinta, ustadzah neneng sangat menikmati sodokan kontol reyhan kepala dia bergerak kesana kemari dengan keringat yang mulai bercucuran kukunya sedikit menancap di punggung reyhan untuk mengaliihkan rasa sakitnya, namun reyhan tidak perduli dan terus menggenjot badan montok ustadzah neneng hingga dia hampir saja mengeluarkan pejunya namun reyhan menghentikan genjotannya reyhan ingin lebih lama mengentot calon istrinya ini
reyhan : "echmmm mba ganti posisi yuk"
ustadzah neneng : "echhmm ahh ahh gimana ?"
reyhan : "mba buka dong bajunya aku ajah udah enggak pake apa2 nih hehe" (berdiri disamping kasur)
ahirnya ustadzah neneng membuka sarung dan kaosnya terlihat CD pink basahnya dan bh cream yang mencuat kedepan terdorong daging kembar montoknya, ketika ingin membuka jilbabnya reyhan langsung menahannya
reyhan : "uihhh si gondrong udah basah ya mba becek bener hehe, eh jilbabnya jangan dibuka mba aku suka ngentot mba pake hijab lebih merangsang hehe"
ahirnya ustadzah neneng melanjutkan membuka bh dan cdnya dengan cepat karena sudah ingin kembali menikmati genjotan reyhan, terlihat tubuh montok ustadzah neneng duduk bugil disisi kasur hanya menggunakan jilbab susunya yang montok dengan puting yang mencuat keatas memeknya yang berbulu lebat sudah basah oleh lendir sangat menggoda
reyhan : "mba coba nungging dong akau mau ngentot mba dari belakang"
ustadzah neneng : "gimana sih begini ? (memposisikan badannya menungging dehingga pantat montok putih mulus kemerahan itu menghadap reyhan yang berada di sisi kasur)
reyhan : "ah iya mba bner mantep banget ini bokong sampe gemes aku" (menepuk pantat ustadzah neneng)
ustadzah neneng : "echhh cepet masukin kalo udah bener"
reyhan : "bilang dulu dong mamah mau dientot papa reyhan sampe crot"
ustadzah neneng : "MAMAH MAU DIENTOT PAPA REYHAN SAMPE CROTTTTT !!!"
reyhan : "hahaha siap mah"
reyhan mulai membelah bokong dan memek ustadzah neneng dengan lendir2 dimemek yang sudah keluar memudahkan reyhan untuk kembali menjebol lubang memek ustadzah neneng terdengar lenguhan ustadzah neneng yang kembali merasakan kenikmatan dari kontol reyhan. tanpa basa basi reyhan langsung mengenjot kontolnya keluar masuk tangannya mengenggam bokong dan pinggul ustadzah neneng untuk memudahkan genjotannya semakin lama genjotan itu semakin cepat dan keras membuat tubuh neneng yang seperti orang merangakak dikasur tordorong kedepan kebelakang mengikuti genjotan reyhan toketnya bergantung bergoyang2 dengan indah, akibat sodokan reyhan yang sangat cepat membuat ustadzah neneng orgasme "srrrtttttt srttttt" lendir yang banyak keluar dari sela2 batang kontol reyhan namun reyhan tidak mempedulikn hal itu dia hanya ingin menuntaskan keinginannya untuk terus menggenjot utadzah neneng, dengkul ustadzah neneng mulai lemas akibat orgasme ditambah sodokan reyhan ahirnya ustadzah neneng ambruk hingga posisinya tengkurab namun reyhan masih terus menggenjotnya bokong ustadzah neneng sudah sangat memerah akibat remasan dan sodokan reyhan, sadar bahwa reyhan belum mencapai kepuasannya ustadzah neng mencoba mengeluarkan tenaganya untuk lebih mengangkat bokongnya agar reyhan lebih leluasa menyodoknya tidak berapa lama "CROTTTTT CROOOTTTTT CROOOTTTTTT" entah berapa kali semprotan yang dirasakan ustadzah neneng dimemeknya dia hanya bisa pasrah tengkurab menikmati tembakan kontol reyhan badan reyhan ambruk menindihi ustadzah neneng menikmati sisa2 kenikmatan jepitan memek ustadzah neneng dengn kontol yang sudah melemas
reyhan : "emang bokong mba enggak ada yang ngalahin deh montok mpuk mulus aku suka" (berbisik diteling belakang neneng smbil tetap tidur menindihi badan stadzah neneng)
ustadzah neneng : "iya dong hahhh hahhh haahhh (menghelanafas)
reyhan : "kalo kontol aku gede enggak mbak hehe"
ustadzah neneng : "gede aku sampe puas" (walaupun dalam hati neneng mengatakan kontol bapaknya lebih gede dan berotot dari reyhan)
reyhan : "hehe"
merekapun beberapa lama mempertahankan posisi itu namun karena merasa kasihan kepada ustadzah neneng yang harus menahan berat badannya, reyhan menggeser tubuhnya hingga tiduran disamping ustadzah indah yang masih tengkurab kelelahan
BERSAMBUNG