Kumpulan cerita dewasa, cerita dewasa ustadzah Hubungan badan pamer pacar baru ke mantan .bigo bugil video bokep pasutri muda Abg sma onani ngintip pasangen mesum ditoilet Bugil depan camera ngentot memek basah licin ,Bokep digilir ngentot pacar crot di perut Memek tante nonton bokep indo pulang sekolah kesepian dirumah Ml sama ponakan enaknya kalau ada babysitter .Ngintip ngentot bokep indo ngentot dengan sepenuh hati Pijat mesum april nonton bokep abg smp ngentot Sukabumi ngentot abg sma colmek dikamar film semi korea cerita hot.
sementara itu selama shomad dan indah pergi, reyhan yang telah kembali keasrama setelah mengambil uang untuk teman barunya tomi membawa oleh2 untuk neneng dia membelikan beberapa buah pacar arab dan gelang kaki untuk neneng, sebelum ke asrama dia mampir ke rumah pak ahmad
reyhan : "assalamualaikum"
ustadzah neneng : " iya waalaikum salam sebentar"
reyhan : "aku pulang mba sayang hehe"
ustadzah neneng : "hush sayang2 !!"
reyhan : "jangan galak2 dong ini akukan bawa oleh2 buat mba" (menyerahkan kantong plastik)
ustadzah neneng : "eh apa ini ?"
reyhan : "itu pacar arab sama gelang, tadi pas ke atm ada yang jual aku inget mba jadi aku beliin"
ustadzah neneng : "oh makasih ya"
reyhan : "sama2 mba aku balik dulu ke asrama jangan lupa dipake nanti malem aku mau liat hehe"
nenengpun langsung berlari menuju kamarnya dia tidak sabar ingin melihat oleh2 yang dibawa oleh reyhan untuknya, ketika neneng membukanya ada bebrapa bungkus pacar arab dan gelang nenengpun merasa senang dengan pemberian reyhan itu, neneng mulai memakai pacar arab ditangan kirinya dia mulai membuat pola bunga yang indah. tangan neneng yang putih polos semakin cantik ketika ditambah dengan pola2 yang dia buat dengan pacar arab setelah selesai menggambar tangannya neneng terus meniup dan mengipasi hasil gambarnya agar cepat kering, perhatian nenengpun beralih ke gelang yang diberi oleh reyhan bentkunya seperi rantai dengan hiasan blink2 kaca dan yang paling menonjol adalah 2 lonceng kecil yang sedikit berbunyi apabila gelang itu bergerak, nenengpun mencoba memakainya di tangan kanan sehingga 2 tangannya yang putih bersih kini tidak lagi polos, neneng terus berkaca dikamarnya memamerkan tangannya yang semakin indah dikaca membuat pipinya menjadi merah tersipu malu karena neneg sudah lama tidak diberikan hadiah bahkan saat dia ulang tahun berjalan seperti hari2 biasa.
tidak terasa waktupun semakin malam dan saatnya neneng untuk mengajar, setelah jam mengajar selesai seperti biasa dia menyediakan waktu untuk para santri curhat tentang masalah ataupun sesuatu yang ingin mereka ceritakan, singkat cerita tiba saatnya tomi yang sudah mengantri sedari tadi untuk curhat
tomi : "mba saya cuma mau ngabarin besok saya udah bisa bayar administrasinya hehe"
ustadzah neneng : "oh iya bagus ibu kamu udah ngirim uang ?"
tomi : "bukan mbak dibayarin bos reyhan hehe"
ustadzah neneng : "Eh,,,yaudah bagus"
tomi : "yaudah mba saya balik dulu ke kamar"
ustadzah neneng : "iya tom"
tomipun berjalan pergi meninggalkan neneng, dalam hati neneng berkata baik juga si reyhan itu, karena sudah memberinya oleh2 dan ternyata alasan tadi dia keluar asrama untuk mengambil uang untuk si tomi, tidak lama setelah tomi keluar masuklah reyhan ke ruangan tempat neneng mendengarkan curhat muridnya sekaligus tempat dimana dia pertama kali disetubuhi, reyhan berjalan masuk dengan senyum nakalnya, neneng yang melihat reyhan sedikit mengangkat lengan bajunya neneng saat itu menggunakan kaos biru tua yang sedikit ketat sarung hitam dan jilbab merah tua warna yang gelap yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih, reyhan yang melihat neneng menggunakan pacar arab di tangannya merasa senang
reyhan : "wow !! bagus mba, eh tapi itu kok dipake disitu ?" (menunjuk gelang yang dipakai ditangan kanan neneng)
ustadzah neneng : "lah terus dimana ?"
reyhan : "sinih aku pakein"
reyhanpun mendekat dan berjongkok disebelah neneng karena tempat itu memang hanya ada meja kecil seperti anak TK yang mengharuskan penggunanya duduk dilanta, neneng hanya bisa terbengong melihat perilaku reyhan yang sedikit berbeda kini dia lebih lembut , reyhan dengan lembut membuka gelang yang dipakai ditangan neneng
reyhan : "ini harusnya dipakai disini mba" (sambil mmenunjuk kaki neneng yang tersembunyi dibalik sarungnya)
ustadzah neneng : "eh disini ? " (mengeluarkan telapak kakinya yang putih dari balik sarung)
reyhan : "iya mba sini aku aja yang pakein" (merubah posisinya menjadi bersila dan kepala reyhan lebih menunduk ke kaki neneng untuk memasang gelang)
melihat perilaku reyhan yang seperti itu membuat neneng tersipu malu seolah dia seorang putri yang harus dilayani dalam segala hal sampai kakinya, nenengpun mulai memperhatikan wajah reyhan yang menurutnya memang sedikit tampan benih2 cinta mulai tumbuh dihati neneng, namun neneng langsung menepis pikiran itu gengsinya tidak mau kalah dia tidak mungkin jatuh cinta kepada orang yang sudah mengancamnya berkali2 sekaligus memperkosa dan merebut keperawanannya.
reyhan : "tuh kan bagus mba jadi cantik kakinya hehe"
ustadzah neneng : "hah, apa ? iya cantik hehe (terbangun dari lamunannya dan menggerakan sedikit kakinya hingga membuat lonceng kecil itu berbunyi)
reyhan : "mba suka ?"
ustadzah neneng : "iya suka makasih ya" (menundukan kepalanya karena malu)
reyhan : "sama2, mba aku mau cerita sesuatu tadi waktu tadi aku keluar asrama pas ngambil uang dan beliin mba gelang banyak cewek yang godain aku tau mba, tapi enggak tau kenapa aku sama sekali tertarik sama mereka mba, jujur aku juga pernah nakal dan berhubungan sex sama mantan aku dulu, tapi setelah aku kenal mba semuanya kayak hilang mba, aku terus2n kepikiran wajah mba aku suka sama mba, mba mau enggak nikah sama aku, aku udah bosen mba nakal gini terus aku mau serius sama mba. kalo mbak mau besok aku hubungin orang tua aku mba"
ustadzah neneng : " Hah ??!! ehh kamu bercanda reyhan ?! (kaget sekaligus senang karena dengan kata2 reyhan neneng merasa spesial)
reyhan : "aku serius mba ! aku udah bosen main2 sama cewe aku yakin mba orang yang tepat buat aku"
ustadzah neneng : "hmmm tapi......aku juga kan harus jaga bapak kasian dia dirumah sendirian (tiba2 kata2 itu keluar neneng berusaha untuk mencari alasan agar dia mendapatkan waktu berfikir untuk menjawab lamaran reyhan)
reyhan : "yaudah aku ngerti mba nikah enggak bisa tiba2 begini, tapi tolong pikirin lagi ya mba aku serius, aku juga takut kalo mba enggak nikah sama aku nanti waktu malam pertama suami mba tau mba udah enggak perawan dia bakal jahat sama mba"
neneng yang mendengar perkataan reyah mulai bengong dan berfikir, benar juga perkataan reyhan ini bagaimana kalo suaminya nanti tau dia sudah tidak perawan sebelum menikah itu pasti menjadi aib bagi keluarga. mau tidak mau dia harus menerima lamaran reyhan ini untuk menutupi aibna
reyhan : "Mbaa !! kok ngelamun ??"
ustadzah neneng : "eh maaf kenapa ?
reyhan : "mba aku cape nih tadi siang abis jalan jauh pijitin dong hehe"
karena merasa telah diberi oleh2 nenengpun menuruti keinginan reyhan dia mulai memijat pundak reyhan yang duduk disebelahnya reyhan pun mengubah posisi duduknya menjadi membelakangi neneng sehingga menjadi posisi yang pas untuk dipijit, neneng memijit pundahk reyhan dari belakang
reyhan : "ahhhhh enak banget mba pinter banget mijitnya udah cocok jadi istri ini hehe"
neneng yang mendengar hal itu terkejut sekaligus senang karena dipuji namun neneng hanya bisa diam dan meneruskan pijitannya sambil tersipu malu karena neneng mulai sedikit menyukai reyhan didalam hatinya, setelah merasa pegal dipundaknya hilang reyhanpn meminta neneng untuk memijat kakinya yang masih pegal
reyhan : "mba pindah dong mijitnya ke kaki aku pegel banget rasanya"
nenengpun hanya bisa diam dan menuruti permintaan reyhan selain hitung2 bayar budi untuk oleh2nya fikiran neneng masih neglantur akibat perkataan reyhan tadi, neneng mulai merangkak untuk mendekat ke kaki reyhan
reyhan : "eh enggak usah pindah mba dari situ aja gini hehe" (menarik kedua tangan neneng dari pundaknya dan menaruhnya dipahanya melewati pinggangnya)
sehingga kini posisi neneng duduk menghadap punggung reyhan dengan tangan yang seolah memeluk reyhan dari belakang, dengan posisi itu reyhan bisa dengan jelas melihat tangan putih neneng yang sedang memijat pahanya ditambah dengan pola pacar arab yang dipakai neneng dan yang paling membuat nyaman toket neneng yang seolah terjepit di pundaknya.
reyhan : "ehmmm enak banget mba heheh"
ustadzah neneng : "jangan lama2 ya mba juga udah malem ini" (sambil terus memijit)
reyhan : "capenya sih udah hilang sih mba tapi yang ini jadi tegang" (mengangkat sarungnya sehingga tonjolan kontolnya terlihat dari balik kolornya"
ustadzah neneng : "ichhhh" (melepaskan tangannya dari paha reyhan)
reyhan : "ayo mba kocokin cebentar aja aku juga cape mau tidur, enggak bisa tidur kalo udah ngaceng begini, nanti kalo kita nikah juga kan sering begini hehe"
mata neneng mulai sedikit melirik ke tonjolan kolor reyhan bagaimanapun neneng masih muda dan jiwa mudanya begejolak rasa penasaran dan nafsu masih membara.
neneng dengan masih posisi yang sama tangannya kembali menyentuh paha reyhan namun kini tidak terhalang oleh sarungnya sedikit demi sedikit menarik kolor reyhan kebawah dan "plup" batang itu keluar dari sarangnya bergoyang namun tetap tegak keatas
reyhan : "cepet mba kocok aku udah enggak tahan"
nenengpun menuruti perintah reyhan dengan cepat dia menggenggam batang kontol itu dan mengocoknya dengan pengalaman yang diberikan bapaknya dan reyhan kini neneng semakin mahir dalam memuaskan pria neneng mulai berinisiatif memainkan bola reyhan dengan tangan kanannya dengan tangan kiri yang terus mengocok kontol reyhan
sudah hampir 5 menit neneng mengocok kontol membuat badan reyhan kini mulai menggeliat kepala reyhan mulai mendongak dan berusaha mencium neneng yang berada dibelakanngnya nenengpun menyambut bibir reyhan dengan ciuman dan menutup matanya, di telapak tangannya mulai terasa kedutan2 dari kontol reyhan dan CROOTTT CROOTT CROOOTT air mancur peju keluar dari batang kontol reyhan membasahi tangan neneng yang putih ditambah pacar arab dan kini mulai berlumuran peju reyhan
reyhan : "hah hahh hahh enak banget mba makasih ya sayang" (mencoba berbicara ditengah nafas yang terengah2 sambil menyender ke dada neneng)
neneng yang melihat itu hanya bisa terdiam tangannya tetap menggenggam kontol reyhan yang mulai seidikit melemas namun tetap tegang telapak tangannya terasa hangat dilumuri peju reyhan, setelah lama terbengong nenengpun melepaskan kontol reyhan yang kini menjuntai kebawah neneng mengelap telapak tangannya yang berlumuran peju ke sarung reyhan dan mengelapnya disana
reyhan : "ih mba ! kok dilap ke au sih"
ustadzah neneng : "biarin itukan punya kamu ahaha"
reyhan : "ih mba nakal ya awas aku bales" (reyhanpun berdiri dan mengarahkan sarungnya yang terkena peju ke arah neneng)
ustadzah neneng : "aahhhh jangan hahahha"
Tawa kecil merekapun memenuhi isi ruangan yang ramang2 itu 2 sejoli itu bercanda seolah dunia ini sudah milik mereka sampai malam semakin gelap dan mereka ber2 memutuskan untuk kembail ke kamar mereka masing2