Cerita dewasa setengah baya Bocah smp perawan Hanna annisa ngemut kontol sambil telpon .Bokep cewek beraksi ngentot pacar mabok berat Abg tegal mesum bokep china ngentot mendesah Cewek toge mesum skandal bokep perawat viral ,Bokep remaja indo pacarku suka ngemut kontol Memek tante nonton bokep indo di hajar terus sampai memek basah Ml cewek seksi nonton bokep panti pijit .Pacar perawan aku tak seng ngalah trimo mundur timbang loro ati Skandal abg bandung nonton bokep bocil bekasi barat belajar ngewe Tante masturbasi nonton bokep indo cewek berjilbab jadi bispak cerita ngewek sama ibuk-ibuk cerita wanita dewasa.
cerita dewasa bergambar dan bergerak |
CERITA DEWASA PARA USTADZAH 9
SEMUA DEMI ILMU & CORET CORET PART II
setelah puas memainkan ustadzah indah shomad bergegas bersiap2 untuk pergi menemui gurunya diluar desa, shomad sudah mempersiapkan segalanya mulai dari kendaraan sampai alibi saat nanti bertemu dengan penjaga portal pesantren
shomad : "ayo teh, kita berangkat"
ustadzah indah : "ahh ehmm iya bentar rapihin dulu ini" (membenarkan posisi BHnya dan kaosnya serta berusaha mengeringkan rembesan lendir di sarungnya)
setelah selesai rapih rapih merekapun langsung keluar rumah mengunci pintu dan meluncur menuju luar desa menggunakan motor milik teman shomad, jantung ustadzah indah terus berdetak kencang membayangkan apa yang akan terjadi dirinya digunakan oleh shomad untuk izin keluar wilayah pesantren, waktu terasa cepat saat indah bengong hingga sampailah mereka di ujung portal dengan 1 orang penjaga saja karena memang siang hari, dan benar saja yang berjaga disana bukan orang yang sudah mengenal baik shomad yang berjaga disana adalah dani seorang yang berbadan tinggi sekitar 180 dengan kulit hitam dan badan yang gempal dengan rambut cepak umurnnya sekitar 27 tahun terlihat mengerikan bagi santri yang berencana kabur. dengan santai shomad turun dari motornya meninggalkan ustadzah indah di jok belakang, shomad berjalan menuju dani di pos
shomad : "selamat siang bang kita mau izin keluar pesantren nih"
dani : "oh ya surat izinnya ?" (menyodorkan tangannya)
shomad : "teh sini !" (menengok ke arah ustadzah indah)
ustadzah indahpun berjalan menghampiri shomad disana ustadzah indah dapat melihat dengan jelas wajah dani sang penjaga portal mukanya langsung menunduk malu dan langsung menggunakan jilbabnya untuk menutupi sebagian mukanya seperti menggunakan cadar ustadzah indah takut dani akan mengenali mukanya mengingat hal apa yang akan dilakukan shomad
shomad : "kita enggak bawa suratnya nih bang"
dani : "oh maaf kalo enggak ada saya enggak bisa kasih keluar"
shomad : "eh tunggu dulu bang tapi kita punya cap stempelnya"
dani : "maksudnya ?"
shomad : "bisa sini dulu bang sebentar"
dengan malas danipun berdiri dari kursinya dan menghampiri shomad dan indah di pojok pos
dani : "gimana maksudnya ? kamu bawa stempelnya ? nyuri stempel ya kamu ?
shomad : "eh bukan bang tapi kaya gini maksudnya" (menengok ke arah ustadzah indah dan memberikan kode)
ustadzah indahpun melihat muka shomad dan mengerti kodenya bahwa dia harus membuka kaosnya untuk melihatkan stempel di toketnya itu, melihat shomad yang melirik ke arah ustadzah indah danipun ikut melirik dan dani baru tersadar disana ada wanita semok yang berdiri diposnya dengan jilbab yang sedikit tersingkap karenadigunakan menutupi mulut dan hidungnya sehingga dadanya yang menonjol dari balik kaos hitamnya terlihat jelas, namun tindakan ustadzah indah selanjutanya semakin membuat dani terpaku dan menelan ludah, ustadzah indah mulai menyingkap kaosnya dari bawah perlahan mulai terlihat perutnya yang putih dan blupp daging kenyal itu terlihat dan bergoyang karena tersenggol kaos yang ditarik, disana dani dan shomad melihat pemandangan indah toket montok itu terlihat sesak didalam BHnya dengan cap stempel asrama yang sedikit memudar karena tergesek kaos dan disebelahnya tersembunyi cupangan dari shomad
shomad : "tuh kan bang kita udah punya capnya, bang !" (membangunkan dani dari lamunannya)
dani : "eh iya gila mantep banget eh tapi asli enggak ini ?"
shomad : "priksa aja kalo enggak percya bang" (memegang tangan dani dan meletakannya di toket ustadzah indah yang tercap stempel)
ustadzah indah : "achh . . ."
dani : "ini sih asli banget pas bentuk capnya" (mulai meremas toket ustadzah indah dan menunduk memperhatikan stempel asrama yang ada di toket)
ustadzah indah : "echhhmmm . . ." (mengigit bibir bawahnya)
shomad : "udah kan bang ayo kita buru nih ada perlu"
dani : "eh tunggu dulu harus ada jaminan dong, ini juga bisa jadi jaminan menarik BH ustadzah indah hehe"
ustadzah indah mulai melirik shomad dan menggelengkan kepalanya seolah memberikan kode tidak mau, namun shomad berbalik memberi kode dengan mukanya yang mengancam dan menganggukan kepalanya. ustadzah indah dengan terpaksa kembali menuruti perintah shomad dia mulai membuka kait BHnya dan mecopot BH sembari menutupi dadanya dan segera menurunkan kaosnya dan menyerahkan BHnya ke dani, dani mulai senyum2 dan menerima BH itu dan mencium aromanya
dani : "ehmmmm mantep banget mbak. namanya siapa sih mba kenalan dong"
shomad : "ahh gampang itu bang nanti kita kesini lagi kapan2 sekarang kita lagi buru2, cepatan buka portalnya" (sedikit membentak")
dani : "janji ya kesini lagi mbak hehe" (melirik ustadzah indah dan berjalan mengambil kunci gerbang)
danipun menuruti permintaan shomad dia mengangkat portal dan membuka gerbang agar shomad bisa keluar namun matanya tidak pernah lepas dari ustadzah indah. ahirnya shomad dan ustadzah indahpun berhasil keluar dari area pesantren meninggalkan dani yang pasti akan bermain2 dengan BH; selama perjalanan ustadzah indah terus memeluk shomad karena buah dadanya sadikir sakit karena goncangan ditambah tidak memakai BH shomadpun hanya bisa menikmati posisi itu dengan senyum.
singkat cerita sampailah mereka di rumah abah koda yang di tengah daerah kebon bahkan seperti hutan karena banyaknya pepohonan dan jauh dari pemukiman tempatnya sepi dan masih sejuk meskipun di siang hari ustadzah indah langsung membenarkan posisi jilbabnya karena akan terlihat sekali dia tidak menggunakan BH apapbila tidak ditutup kaos tipisnya itu tidak mampu menutupi putingnya yang menonjol
shomad : "assalamualaikum bah ini shomad" (mengetuk pintu)
abah koda : "waalaikumsalam , eh kamu mad sama si teteh juga ya masuk masuk"
mereka ber2pun disambut baik oleh abah koda, namun ustadzah indah kembali merasa udara di rumah pak koda sedikit aneh diluar yang dingin namun didalam sini terasa hangat membuat orang ingin betah2 disini, udara seperti ini memang paling enak untuk bersanti tidur malas2n dikasur.
pak koda : "duduk dulu duduk mau minum apa nih ? kebetulan yang bantu2 disini hari ini gak masuk jadi biar saya buatkan"
shomad : "eh bah jangan biar saya sendiri saja masa guru ngelayanin murid"
shomad langsung berjalan menuju dapur, abah koda hanya tersenyum melihat perilaku shomad kepadanya diapun duduk dikursi dan hanya ber2 dengan ustadzah indah, seperti layaknya orang tua abah koda mulai bercerita dan membanggakan masa mudanya kepada ustadzah indah dan bercerita bahwa kemarin2 shomad menantangnya silat berkali2 namun shomad selalu kalah, mengengar hal itu ustadzah indahpun ikut tertawa kecil. setelah tidak bisa mengalahkan abah koda shomadpun lebih memilih untuk menjadi murid abah, dia sangat sopan dan hormat ke abah pungkasnya.
ketika sedang asik bercerita shomadpun membawakan minumah untuk mereka ber2 shomad membuatkan kopi untuk abah koda dan 2 teh untuk dia dan ustadzah indah, shomad memang sudah mengetahui seluk beluk rumah abah koda karena sudah sering berkunnjung dan menjadi murid kesayangan abah koda karena kemampuan silatnya yang diatas rata2 muridnya yang lain shomad juga sangat baik dan sopan sebagai murid. setelah bercerita dan mengobrol ngalor ngidul abah koda langsung ke topik inti pembicaraan
abah koda : "jadi begini abahkan udah tua udah capek ngurus padepokan ini sendirian, bapak liat shomad sudah cocok menggantikan abah untuk mengajar murid2 bapak yang lain, walaupun shomad baru disini tapi ilmunya sudah jauh dari yang lain"
shomad : "ah yang bener bah ?"
abah koda : "abah sudah yakin 100% kamu bisa gantiin abah hehe abah mau menikmati masa tua bapak saja sekarang, kamu siap mad ?"
shomad : "siap bah !" (mukanya terlihat senang)
abah koda : "tapi sebelum abah menyerahkan padepokan ini kita harus mengadakan ritual terlebih dahulu abah ingin memberikan kamu ilmu agar kamu lebih siap menjaga padepokan ini dari orang jahat"
shomad : "ritual bagaimana bah ? "
abah koda : "ritual ini disebut 2 menjadi 1 dulu sebelum abah diwarisi padepokan ini abah juga melakukan ritual ini dengan guru abah ritual ini harus menggunakan 1 perempuan sebagai media"
seketika shomad dan abah koda melihat ustadzah indah dengan tatapan yang tajam ustadzah indah hanya bisa menunduk melihat 2 orang pria menatapnya seperti itu
shomad : "teh maukan bantu shomad atau . . ."
ustadzah indah : "iyah mau mad" (ustadzah indah tau apa kata2 yang akan keluar dari mulut shomad selanjutanya dan dia tidak mau abah koda mendengar hal itu)
abah koda : "kalo teteh mau ayo kita mulai sekarang, tapi tenang saja nanti juga teteh mendapat keuntungan dari ritual ini hehe ayo kalian ber2 kesini"
abah koda membawa mereka ber2 menuju halaman belakang rumah abah koda yang biasa digunakan untuk berlatih silat murid2nya disana tertancap banyak tempat untuk menyalakan obor yang mengelilingi halaman itu halaman itu lebih cocok disebut lapangan karena tidak ada rumput atau tumbuhan namun yang menari perhatian adalah terdapat gentong besar diatas karpet ditengah2 lapangan itu. abah koda berjalan ke tengah lapangan bersama ustadazah indah dan shomad, udara yang dingin mulai kembali terasa karena mereka ber2 keluar dari rumah hangat itu
abah koda : "kalo kalian siap silahkan kalian duduk bersila dikarpet ini (mukanya berubah menjadi serius)
shomad dan ustadzah indahpun menuruti instruksi abah koda mereka duduk menghadap genton itu, abah koda yang berdiri disamping gentong menghadap mereka ber2 mulai serius dan bibirnya seolah membacakan sesuatu dan mulai mengambil gayung kayu dari dalam gentong dan mulai mengaduk air kembang dan campuran sesuatu lalu mulai mengguyur shomad dan ustadzah indah "byuurrr byuuurrrr"
abah koda lalu mengguyur badannye sendiri hingga kini semua pakaian mereka menjadi basah kuyup
abah koda : "sekarang buka semua pakaian kalian"
ustadzah indah dan shomad kemudian saling melirik dan shomad memberikan kode untuk menurut saja instruksi dari abah koda shomadpun dengan cepat membuka semua pakaiannya terlihat shomad masih menggunakan CD ustadzah indah kemarin saat shomad membuka pakaianya hal itu membuat ustadzah indah sedikit tertawa hingga akhirnya dibadan shomad telanjang bulat dengan kontolnya yang sedikit mengeras menggantung, disusul ustadzah indah yang membuka jilbabnya membuat rambutnya yang panjang dikuncir ponytail terlihat dilanjut dengan membuka bajunya membuat daging kembarnya tidak terlindungi apapun lagi dengan sisa cap stempel dan cupangan shomad terlihat dengan sedikit berdiri membungkuk untuk membuka sarung dan CDnya sekaligus hal itu membuat shomad dan abah koda menelan ludah bokong putihnya yang menggumpal menggemaskan dengan memek gundul yang mengkilap entah karena siraman air atau lendir yang keluar dari dalam belahannya. hal itu membuat shomad tidak bisa menahan nafsunya kontolnya sudah keras terangkat keatas, setelah melihat ustadzah indah dan shomad telanjang abah koda menyusul membuka baju dan celana gombrangna dan "BANGG" kontolnya sudah mengacung bergoyang ketas kebawah didepan muka ustadzah indah membuat ustadzah indah melongo putingnya seketika mengeras entah karena udara dingin atau nafsunya ustadzah indah menatap tubuh abah koda dengan melongo dari atas sampai bawah.
abah koda yang mempunyai badan tegap meskipun sudah tua masih terlihat gagah kulitnya yang sawo matang dan kumis tipisnya membuat dia terlihat ganteng, meskipun sudah tua masih terlihat jelas sisa2 otot tangan dan sixpacknya namun yang paling menarik perhatian ustadzah indah adalah kontol abah koda yang panjang dan besar bukan seperti orang indonesia kebanyakan kontolnya seperti orang afrika yang hampir menyentuh dengkulnya apabila menjuntai kebawah dan sekarang mengacung keras dengan urat2 yang membungkus batang kontolnya yang hitam dan jembut yang tumbuh lebat diatasnya terlihat seram sekaligus menggoda rupanya selama ini abah koda hanyalah sebuah julukan yaitu "koda" yang berarti kontol kuda karena ukurannya yang memang besar dan panjang berurat"
abaoh koda : "sekarang tubuh kalian pasti kedinginan, tapi guyuran yang ke2 ini akan membuat kalian lebih nyaman"
kemudian abah koda kembali mengaduk air yang ada didalam gentong dan mngguyur shomad dan ustadzah indah bergantian disusul mengguyur dirinya sendiri, hal aneh kini mulai terjadi badan merek ber3 yang sebelumnya kedinginan tiba2 menjadi hangat cenderung panas nafsu mereka tiba2 memuncak kontol shomad bahkan mulai berkedut abah koda yang sudah tidak tahan mulai mengelus2 batang kontolnya namun yang paling terlihat ustadzah indah yang mulai menggelinjang dari duduk silanya putingnya mengeras sekeras kerasnya memeknya mengeluarkan lendir2 pelumas
ustadzah indah : "echmmmm echmmm ahhhhhhh ahhhh"
tiba2 ustadzah indah merubah posisinya dari duduk bersila menjadi terlentang dan melebarkan pahanya karena sudah tidak tahan menahan nafsunya tangannya mulai meremas toketnya sendiri dan tangannnya memainkan itilnya ustadzah indah seolah kehilangan kontrol nafsunya dia sudah tidak perduli disitu ada shomad dan abah koda dia hanya ingin seger mencapai orgasmenya
abah koda : "shomad ayo kita segera jalankan ritualnya kita ber2 harus ngentot tetehmu yang montok ini"
abah koda langsung memposisikan dirinya di di selangkangan ustadzah indah yang sedang sange berat sampai terlentang dan membuka selangkangannya lebar2 seolah mempersilahkan abah koda untuk merasakan memeknya yang sudah becek, pak koda mengenggam batang kontolnya yang sudahngaceng berat mengarahkannya di lobang memek ustadzahvindah yang gundul, abah koda sedikit menggesek2n kepala kontolnya dibelahan memek ustadzah indah untuk melumasi kepala kontolnya
ustadzah indah : "aachhhhhh ehmmmmmmmmmm masukinnnn ahhhhhhhhh masukiiinn cepett !!!"
ustadzah indah benar2 sudah kehilangan kendali untuk mengontrol nafsunya pinggulnya naik turun mencari kontol abah koda tangannya meremas toketnya yang terlihat sangat kenyal akibat remasan itu tangan kirinya terus memainkan itilnya dengan jari lembutnya, tiba2 abah koda memasukan kepala kontolnya dengan paksa karena merasa sudah licin "SREeetttt" ketika kepala kontol abah koda mulai membelah daging apem ustadzah indah memeknya terasa hampir sobek
ustadzah indah : "AAAAAAAaacchhhhh udah udahhhh echhmmmmm "
abah koda : "apanya sayang yang udah ? baru juga kepalanya, dari kemarin aku udah pengen banget ngentot badanmu yang montok ini sayang, apalagi toketmu ini ehmmmmm sluuuurppppppp (ikut meremas dan menyedot puting ustadzah indah yang sedang mengeras)
ustadzah indah : "echhmmmmmmmmm achhh achhh "
ketika melihat respon ustadzah indah yang sudah kembali terangsang abah koda kembali melakukan penetrasinya dia menyodokan batang kontolnya yang seperti kontol kuda ke memek ustadzah hingga batang kontol itu hilang setengahnya kepala kontol abah koda terasa seperti mentok ke ujung rahim ustadzah indah membuat ustadzah indah kelojotan, abah koda merasa seperti batang kontolnya dipijat2 didalam sana lobang memek itu terasa hangat dan pijatan geli nikmat terus berkedut memijat batang kontolnya dan tiba2 "SSrrrrrrrrr" "srrreeee" "crttttt" batang kontolnya seperti diguyur oleh lendir orgasme pertama ustadzah indah telah keluar
ustadzah indah : "aachhhhhh bangsatttt ahhhhh enakkk aku keluarrrrrrrrrrr echhhhh ngentotttt echmmmm"
lendir itu membasahin batang kontol abah koda seolah kembali memberi pelumas, sisa lendir itu bahkan keluar merembes dari lobang memeknya yang seolah tertutup oleh batang kontol abah koda, kontol abah koda kini terasa lebih licin sehingga dia lebih berani untuk menggenjot memek ustadah indah yang sedang lmeas terkapar didepannya.
abah koda : "tenang sayang ini baru setengah kontol abah hahha mantep banget memekmu ini echmmmm"
abah koda mulai kembali menekan kontolnya kedalam memek ustadzah indah kini dengan gerakan perlahan tapi pasti abah koda menekan kontolnya hingga setiap uratnya dapat dirasakan ustadzah indah merangsek masuk memeknya membuat nafsunya bangkit kembali, batang kontol itu bahkan kini sudah tertelan semua didalam memeknya, menyisakan jembut abah koda yang sedang menggelitiki memek ustadzah indah yang gundul dan menggelembung akibat besarnya kontol abah koda
ustadzah indah : "achhhh ehmmmm mentokk achhhh enakkk echmmmm"
abah koda : "echmmmmmmmm memekmu mantap sekali sayang"
abah koda kini memeluk tubuh ustadzah indah yang sudah terlentang dibawahnya toketnya yang montok terhimpit oleh dada abah koda yang bidang kaki ustadzah indah mengapit pantat abah koda seolah dia tidak mau kontol abah koda lepas dari memeknya, abah koda membiarkan posisi itu beberapa saat untuk membuat memek ustadzah indah terbiasa dengan ukuran kontolnya
abah koda : "enak sayang ??"
ustadzah indah : "echhmm he'em"
abah koda : "apanya yang enak ?"
ustadzah indah : "kontolnya echmmmm"
setelah dirasa sudah cukup abah koda menarik perlahan kontolnya membuat serasa isi perut ustadazh indah ikut keluar namun seketika abah koda meyodokan kontolnya yang hitam panjang besar itu sampai mentok "PLOKKK". "AAAACCCHHHHHHHHHHHHHHH" terdengar teriakan dari ustadzah indah yang terlihat kesakitan namun seolah tidak peduli abah koda kembali menarik kontolnya dan menghantam memek ustadzah indah dengan kasar genjotan itu mulai mendapat ritmenya terdengar suara "plok,,,plok,,,plok " aduan kulit mereka dan lendir itu terdengar sangat jelas, semula ustadzah indah yang kesakitan kini mulai bisa merasakan kenikmatan kembali kakinya kembali mengait pantat abah koda agar terus memasukan kontolnya
ustadzah indah : "aachhh achhhh achhhh teruss echhmmmmmmmmmm achh bangsatt entott aku terus achhhh ehmmmm"
shomad yang sedari tadi hanya duduk melongo dengan kontol yang mengacung hanya bisa melongo tetehnya yang biasadirumah terlihat kalem kini lebih mirip lonte yang minum obat perangsang yang awalnya dia merasa diperkosa tapi kini dia sendiri yang meminta untuk di entot, tangan ustadzah indah seketika menggapai selangkangan shomad tangannya mulai mengenggam kontol shomad dan mulai mengocoknya, sementara bibirnya terus melumat bibir abah koda yang sedang menggenjotnya dari atas, shomad mulai menikmati kocokan itu dan kini dia juga sudah tidak perduli lagi itu adalah tetehnya atau bukan yang jelas kontolnya harus dipuaskan saat itu
shomad : "echhh kocok terus teh, bah gantian bah aku udah enggak tahan"
abah koda : "hahah sabar mad lagi enak ini memek tetehmu emang mantap udah kayak perawan"
karena kasian dengan shomad abah koda mengganti posisi senggama mereka pak ahmad menarik kontolnya hingga lepas dari remasan memek ustadzah indah "plopp" dan menyedot toket ustadzah indah dengan gemas lalu menamparnya karena gemas
abah koda : "ayo ganti posisi nungging montok, kasihan adikmu udah enggak tahan sepong dulu dia sementara ahah"
dengan semangat ustadzah indah langsung membalikan badannya hingga tengkurab dan menaikan pinggulnya keatas membuat abah koda yang berada dibelakangnya kini dapat melihat jelas pantatnya gumpalan daging itu terlihat sangat menggoda dan menggemaskan dengan kulit putih tanpa cacat serta belahan memek yang masih mengeluarkan lendir seolah memanggil kontolnya untuk dimasukan kembali
ustadzah indah : "achhh ahhhhh cepet entot aku lagii echmmm aahhhhhh shomad mana kontolmu teteh mau nyepong kontolmu sampe muncrat echmmmmmmmm"
abah koda yang mendengar perkataan ustadzah indah merasa tertantang langsung bangkit dan bertumpu dilututnya lalu mengarahkan kontolnya kememek ustadzah indah dari belakang dan "Srttttt " kontolnya langsung dimasukan tanpa pemanasan membuat ustadzah indah mengigit bibir bawahnya menahan sakit, namun rasa sakit itu tidak bertahan lama sampai abah koda kembali menggenjot memeknya dari belakang rasa sakit itu berganti menjadi kenikmatan plok plok plok suara itu kembali terdengar selama pantatnya yang boahy menghantam selangkangan abah koda
abah koda : "inikan yang kamu pengen sayang echmmmmm dientot kontol abah yang gede ini" (menarik kunciran ustadzah indah hingga kepalanya mendongak ke atas)
ustadzah indah : "echhmmmm terus entotin aku bah echmmmmmmm"
melihat posisi yang seperti itu shomad yang sedah kepalang nafsu langsung berdiri didepan ustadzah indah mengacungkan kontolnya yang sudah tegan tepat kedepan muka ustadzah indah, kini ustadzah indah dapat mencium aroma kontol pria kembali aroma itu semakin membuat nafsunya menjadi2, tanpa perintah dan aba2 mulutnya langsung menyergap kontol shomad menyedotnya sekuat tenaga
ustadzah indah : "sluurppppp sluurpppp emppttttttttt achh sluurpppp"
shomad : "hmmmmmm achhh mantap teh teruss" (dengan tangan yang memainkan toket montok ustadzah indah)
posisi itu berlangsung cukup lama posisi itu membuat ustadzah indah apabila sedang menerima sodokan dari belakang mulutnya serasa akan menelan kontol shomad sebaliknya apabila shomad mendrong kontolnya kedalam mulutnya memeknya tersa penuh sesak menelan kontol abah koda menerima kenimatan seperti itu membuat ustadzah indah kembali orgasmee "srrrrrrrrrrrrrrrrr" lendir baru yang keluar kembali membasahi kontol abah koda badan ustadzah indah ambruk kebawah tengkurab membuat kontol abah koda dan shomad terlepas dari lobang ustadazh indah.
ustadzah inah : "hahhh haahhh hahhh" (mengatur nafasnya)
abah koda : "tukeran mad sekarang kamu entot tetehmu ini kasian memeknya enggak bisa lepas dari kontol haha"
shomad tidak perduli dengan kata2 gurunya yang melecehkan tetehnya itu nafsunya sudah memuncak namun didalam hatinya dia tetap kesal apabiila ada yang menghina keluarganya, shomad berpindah posisi kini dia sudah berada dibelakang ustadzah indah yang sedang tengkurap shomad langsung membalikan tubuh tetehnya itu sehingga memeknya yang gundul kembali terlihat, shomad yang nafsunya sudah diubun tanpa basa basi menyodok kontolnya kebelahan memek ustadzah indah namun anehnya setelah menelan kontol abah koda yang besar itu lobang memek ustadzah indah terasa tetap sempit untuk kontol shomad, shomad bergoyang dengan bringas kontolnya digenjotkan dengan kecepatan penuh membuat ustadzah indah kelojotan
ustadzah indah : achhhh echmmmmmmmm terusss mad entot teteh"
ketika shomad sedang asik menggenjot memek ustadzah indah tiba tiba muka ustadzah indah tertimpa benda tumpul hangat dan gelap "pluk" ternyata itu adalah kontol abah koda ukurannya sama dengan muka ustadzah indah yang chubby dan pipinya yang memerah abah koda memainkan kontolnya dimuka ustadzah indah menggesek2nya kehidung dan bibirnya aroma selangkangan pria yang khas membuat ustadzah indah semakin menggila lidahnya mulai keluar berusaha menjilati batang kontol abah koda kepalanya terus bergoyang akibat sodokan dari shomad, abah koda yang gemas dengan lidah ustadzah indah langsung menciumnya dan menyedot lidah ustadzah indahke mulutnya
abah koda : "empttttt sluurrppppp echmmmmm achhhhhh"
ustadzah indah : "echmmmmm slurpppp kontolnya echmmm achhslurppp"
mendengar permintaan ustadzah indah abah koda langsung mengarahkon kontolnya ke mulut mungil ustadzah indah kepalanya mulai diarahkan ke lubang mulut ustadzah indah, terasa sangat sesak disana ustadzah indah berusaha sekuat tenaga membuka mulutnya agar kontol abah koda masuk kemulutnya namun mulutnya yang mungil hanya bisa menampung kepala kontol abah koda lidahny mulai dimainkan menjilat mengitari kepala kontol itu mulutnya terus menyedot ujung batanangnya seolah ingin sekali mengeluarkan peju dari abah koda, sementara itu shomad sudah mencapai puncaknya dia menyodokan kontolnya hingga mentok "Crott croott croottt" shomad mengeluarkan pejunya didalam memek ustadzah indah
shomad : "achhhhmmmm ahhh ahhhh"
shomad ambruk menindihi badan montok ustadzah indah kepalanya menimpa kenyalnya daging kembar ustadzah indah dengan kontol yang masih menancap di memek ustadzah indah
ustadzah indah : "aachhh emppptttttttt"
ustadzah indah ingin sekali menjerit namun mulutnya masih tertutup kontol abah koda, melihat shomad yang sudah ambruk abah koda langsung mencabut kontolnya dari mulut mungil ustadzah indah dan kembali mengambil air dengan gayung digantong dan memerintahkan shomad untuk menyingkir dari tubuh tetehnya, shomad yang masih lemas hanya bisa berguling kesamping tubuh ustadzah indah yang terlentang dengan keringat air dan peju yang melumuri tubuhnya terlihat peju shomad yang masih mengalir keluar dari dalam memeknya, abah koda langsung kembali mengguyur badan montok ustadzah indah mulai dari dada sampai ujung kakinya air itu entah mengapa membuat nafsu ustadzah indah kembali mengebuh2 kakinya merapat dan mengangkang seperti menginginkan sesuatu dengan bibir yang mengigit bibir bawah terlihat sangat menggairahkan
tidak tahan abah koda langsung kembali mengarahkan kontol kudanya ke memek ustadzah indah kontol itu kembali membelah daging penuh lendir itu "srttttt" emek ustadzah indah terasa hampir sobek karena abah koda dengan tidak sabar tanpa pemanasan langsung memasukan kontolnya ke memek ustadzah indah hingga masuk setengah
ustadzah indah : "AARRhhhhhhhhhh echhhh echmmmm" (kembali mengigit bibir bawahnya)
ketika dirasa batang kontolnya sudah masuk abah koda menggenggam kedua tangan ustadzah indah dan menariknya hingga dia terbangunabah koda memposisikan dirinya terlentang hingga kini ustadzah indah yang sedang berada diatas abah koda seolah dialah yang sedang memperkosa abah koda, kontol abah koda yang masiih belum masuk sempurna dengan posisi itu mau tidak mau ustadzah indah harus memasukan kontol itu semakin dalam jika ingin mendapatkan posisi yang nyaman yaitu duduk di selangkangan abah koda, bokong ustadzah indah muli terlihat turun perlahan kebawah menuju selangkangan abah koda dan "Blessssss" masuklah semua kontol abah koda prut ustadzah indah terasa penuh sesak bahkan perutnya terasa kenyang, dengan tangan kasranya abah koda meremas daging kembar kenyal ustadazah indah dengan kasar hingga daging kenyal itu keluar dari sela2 jarinya, sementara itu tangan satunya memegang pantat ustadzah indah dan menggoyangkan pantat itu seolah memberi perintah untuk menggenjot memeknya
ustadzah indah : "aachhhhh ehmmmmmmmmmm achhhh errhhh"
perlahan ustadzah indah memaju mundurkan pinggulnya membuat abah koda mengerang kenikmatan semakin lama goyangan itu semakin cepat dan mempunyai ritme dengan diselingi goyangan memutar pingulnya goyangan itu berlangsung cukup lama sampai ustadzah indah mulai berinisiatif dengan mengangkat pimggulnya dan "plok" menghujamnya kebawah "plok plok plok plok plok" terdengar sangat keras aduan danging kenyal itu sampai abah koda tidak kuat lagi menahan pejunya tangannya meremas kedua daging kembar kenyal berkeringat milik ustadazah indah dan "CROOTTT CROOTT CROTTTT CROOOTTTT" entah berapa kali peju abah koda menggenangi memek ustdazah indah hal itu dibarengi dengan semburan orgasme ustadzah indah dan ke2 lendir itu meleleh keluar, meskipun sudah lemas kontol abah koda tetap terasa penuh didalam memek ustadzah indah mereka ber3 tumbang tergeletak lemas tanpa busana dan dipenuhi keringat meskipun cuaca disana cukup dingin
BERSAMBUNG
setelah puas memainkan ustadzah indah shomad bergegas bersiap2 untuk pergi menemui gurunya diluar desa, shomad sudah mempersiapkan segalanya mulai dari kendaraan sampai alibi saat nanti bertemu dengan penjaga portal pesantren
shomad : "ayo teh, kita berangkat"
ustadzah indah : "ahh ehmm iya bentar rapihin dulu ini" (membenarkan posisi BHnya dan kaosnya serta berusaha mengeringkan rembesan lendir di sarungnya)
setelah selesai rapih rapih merekapun langsung keluar rumah mengunci pintu dan meluncur menuju luar desa menggunakan motor milik teman shomad, jantung ustadzah indah terus berdetak kencang membayangkan apa yang akan terjadi dirinya digunakan oleh shomad untuk izin keluar wilayah pesantren, waktu terasa cepat saat indah bengong hingga sampailah mereka di ujung portal dengan 1 orang penjaga saja karena memang siang hari, dan benar saja yang berjaga disana bukan orang yang sudah mengenal baik shomad yang berjaga disana adalah dani seorang yang berbadan tinggi sekitar 180 dengan kulit hitam dan badan yang gempal dengan rambut cepak umurnnya sekitar 27 tahun terlihat mengerikan bagi santri yang berencana kabur. dengan santai shomad turun dari motornya meninggalkan ustadzah indah di jok belakang, shomad berjalan menuju dani di pos
shomad : "selamat siang bang kita mau izin keluar pesantren nih"
dani : "oh ya surat izinnya ?" (menyodorkan tangannya)
shomad : "teh sini !" (menengok ke arah ustadzah indah)
ustadzah indahpun berjalan menghampiri shomad disana ustadzah indah dapat melihat dengan jelas wajah dani sang penjaga portal mukanya langsung menunduk malu dan langsung menggunakan jilbabnya untuk menutupi sebagian mukanya seperti menggunakan cadar ustadzah indah takut dani akan mengenali mukanya mengingat hal apa yang akan dilakukan shomad
shomad : "kita enggak bawa suratnya nih bang"
dani : "oh maaf kalo enggak ada saya enggak bisa kasih keluar"
shomad : "eh tunggu dulu bang tapi kita punya cap stempelnya"
dani : "maksudnya ?"
shomad : "bisa sini dulu bang sebentar"
dengan malas danipun berdiri dari kursinya dan menghampiri shomad dan indah di pojok pos
dani : "gimana maksudnya ? kamu bawa stempelnya ? nyuri stempel ya kamu ?
shomad : "eh bukan bang tapi kaya gini maksudnya" (menengok ke arah ustadzah indah dan memberikan kode)
ustadzah indahpun melihat muka shomad dan mengerti kodenya bahwa dia harus membuka kaosnya untuk melihatkan stempel di toketnya itu, melihat shomad yang melirik ke arah ustadzah indah danipun ikut melirik dan dani baru tersadar disana ada wanita semok yang berdiri diposnya dengan jilbab yang sedikit tersingkap karenadigunakan menutupi mulut dan hidungnya sehingga dadanya yang menonjol dari balik kaos hitamnya terlihat jelas, namun tindakan ustadzah indah selanjutanya semakin membuat dani terpaku dan menelan ludah, ustadzah indah mulai menyingkap kaosnya dari bawah perlahan mulai terlihat perutnya yang putih dan blupp daging kenyal itu terlihat dan bergoyang karena tersenggol kaos yang ditarik, disana dani dan shomad melihat pemandangan indah toket montok itu terlihat sesak didalam BHnya dengan cap stempel asrama yang sedikit memudar karena tergesek kaos dan disebelahnya tersembunyi cupangan dari shomad
shomad : "tuh kan bang kita udah punya capnya, bang !" (membangunkan dani dari lamunannya)
dani : "eh iya gila mantep banget eh tapi asli enggak ini ?"
shomad : "priksa aja kalo enggak percya bang" (memegang tangan dani dan meletakannya di toket ustadzah indah yang tercap stempel)
ustadzah indah : "achh . . ."
dani : "ini sih asli banget pas bentuk capnya" (mulai meremas toket ustadzah indah dan menunduk memperhatikan stempel asrama yang ada di toket)
ustadzah indah : "echhhmmm . . ." (mengigit bibir bawahnya)
shomad : "udah kan bang ayo kita buru nih ada perlu"
dani : "eh tunggu dulu harus ada jaminan dong, ini juga bisa jadi jaminan menarik BH ustadzah indah hehe"
ustadzah indah mulai melirik shomad dan menggelengkan kepalanya seolah memberikan kode tidak mau, namun shomad berbalik memberi kode dengan mukanya yang mengancam dan menganggukan kepalanya. ustadzah indah dengan terpaksa kembali menuruti perintah shomad dia mulai membuka kait BHnya dan mecopot BH sembari menutupi dadanya dan segera menurunkan kaosnya dan menyerahkan BHnya ke dani, dani mulai senyum2 dan menerima BH itu dan mencium aromanya
dani : "ehmmmm mantep banget mbak. namanya siapa sih mba kenalan dong"
shomad : "ahh gampang itu bang nanti kita kesini lagi kapan2 sekarang kita lagi buru2, cepatan buka portalnya" (sedikit membentak")
dani : "janji ya kesini lagi mbak hehe" (melirik ustadzah indah dan berjalan mengambil kunci gerbang)
danipun menuruti permintaan shomad dia mengangkat portal dan membuka gerbang agar shomad bisa keluar namun matanya tidak pernah lepas dari ustadzah indah. ahirnya shomad dan ustadzah indahpun berhasil keluar dari area pesantren meninggalkan dani yang pasti akan bermain2 dengan BH; selama perjalanan ustadzah indah terus memeluk shomad karena buah dadanya sadikir sakit karena goncangan ditambah tidak memakai BH shomadpun hanya bisa menikmati posisi itu dengan senyum.
singkat cerita sampailah mereka di rumah abah koda yang di tengah daerah kebon bahkan seperti hutan karena banyaknya pepohonan dan jauh dari pemukiman tempatnya sepi dan masih sejuk meskipun di siang hari ustadzah indah langsung membenarkan posisi jilbabnya karena akan terlihat sekali dia tidak menggunakan BH apapbila tidak ditutup kaos tipisnya itu tidak mampu menutupi putingnya yang menonjol
shomad : "assalamualaikum bah ini shomad" (mengetuk pintu)
abah koda : "waalaikumsalam , eh kamu mad sama si teteh juga ya masuk masuk"
mereka ber2pun disambut baik oleh abah koda, namun ustadzah indah kembali merasa udara di rumah pak koda sedikit aneh diluar yang dingin namun didalam sini terasa hangat membuat orang ingin betah2 disini, udara seperti ini memang paling enak untuk bersanti tidur malas2n dikasur.
pak koda : "duduk dulu duduk mau minum apa nih ? kebetulan yang bantu2 disini hari ini gak masuk jadi biar saya buatkan"
shomad : "eh bah jangan biar saya sendiri saja masa guru ngelayanin murid"
shomad langsung berjalan menuju dapur, abah koda hanya tersenyum melihat perilaku shomad kepadanya diapun duduk dikursi dan hanya ber2 dengan ustadzah indah, seperti layaknya orang tua abah koda mulai bercerita dan membanggakan masa mudanya kepada ustadzah indah dan bercerita bahwa kemarin2 shomad menantangnya silat berkali2 namun shomad selalu kalah, mengengar hal itu ustadzah indahpun ikut tertawa kecil. setelah tidak bisa mengalahkan abah koda shomadpun lebih memilih untuk menjadi murid abah, dia sangat sopan dan hormat ke abah pungkasnya.
ketika sedang asik bercerita shomadpun membawakan minumah untuk mereka ber2 shomad membuatkan kopi untuk abah koda dan 2 teh untuk dia dan ustadzah indah, shomad memang sudah mengetahui seluk beluk rumah abah koda karena sudah sering berkunnjung dan menjadi murid kesayangan abah koda karena kemampuan silatnya yang diatas rata2 muridnya yang lain shomad juga sangat baik dan sopan sebagai murid. setelah bercerita dan mengobrol ngalor ngidul abah koda langsung ke topik inti pembicaraan
abah koda : "jadi begini abahkan udah tua udah capek ngurus padepokan ini sendirian, bapak liat shomad sudah cocok menggantikan abah untuk mengajar murid2 bapak yang lain, walaupun shomad baru disini tapi ilmunya sudah jauh dari yang lain"
shomad : "ah yang bener bah ?"
abah koda : "abah sudah yakin 100% kamu bisa gantiin abah hehe abah mau menikmati masa tua bapak saja sekarang, kamu siap mad ?"
shomad : "siap bah !" (mukanya terlihat senang)
abah koda : "tapi sebelum abah menyerahkan padepokan ini kita harus mengadakan ritual terlebih dahulu abah ingin memberikan kamu ilmu agar kamu lebih siap menjaga padepokan ini dari orang jahat"
shomad : "ritual bagaimana bah ? "
abah koda : "ritual ini disebut 2 menjadi 1 dulu sebelum abah diwarisi padepokan ini abah juga melakukan ritual ini dengan guru abah ritual ini harus menggunakan 1 perempuan sebagai media"
seketika shomad dan abah koda melihat ustadzah indah dengan tatapan yang tajam ustadzah indah hanya bisa menunduk melihat 2 orang pria menatapnya seperti itu
shomad : "teh maukan bantu shomad atau . . ."
ustadzah indah : "iyah mau mad" (ustadzah indah tau apa kata2 yang akan keluar dari mulut shomad selanjutanya dan dia tidak mau abah koda mendengar hal itu)
abah koda : "kalo teteh mau ayo kita mulai sekarang, tapi tenang saja nanti juga teteh mendapat keuntungan dari ritual ini hehe ayo kalian ber2 kesini"
abah koda membawa mereka ber2 menuju halaman belakang rumah abah koda yang biasa digunakan untuk berlatih silat murid2nya disana tertancap banyak tempat untuk menyalakan obor yang mengelilingi halaman itu halaman itu lebih cocok disebut lapangan karena tidak ada rumput atau tumbuhan namun yang menari perhatian adalah terdapat gentong besar diatas karpet ditengah2 lapangan itu. abah koda berjalan ke tengah lapangan bersama ustadazah indah dan shomad, udara yang dingin mulai kembali terasa karena mereka ber2 keluar dari rumah hangat itu
abah koda : "kalo kalian siap silahkan kalian duduk bersila dikarpet ini (mukanya berubah menjadi serius)
shomad dan ustadzah indahpun menuruti instruksi abah koda mereka duduk menghadap genton itu, abah koda yang berdiri disamping gentong menghadap mereka ber2 mulai serius dan bibirnya seolah membacakan sesuatu dan mulai mengambil gayung kayu dari dalam gentong dan mulai mengaduk air kembang dan campuran sesuatu lalu mulai mengguyur shomad dan ustadzah indah "byuurrr byuuurrrr"
abah koda lalu mengguyur badannye sendiri hingga kini semua pakaian mereka menjadi basah kuyup
abah koda : "sekarang buka semua pakaian kalian"
ustadzah indah dan shomad kemudian saling melirik dan shomad memberikan kode untuk menurut saja instruksi dari abah koda shomadpun dengan cepat membuka semua pakaiannya terlihat shomad masih menggunakan CD ustadzah indah kemarin saat shomad membuka pakaianya hal itu membuat ustadzah indah sedikit tertawa hingga akhirnya dibadan shomad telanjang bulat dengan kontolnya yang sedikit mengeras menggantung, disusul ustadzah indah yang membuka jilbabnya membuat rambutnya yang panjang dikuncir ponytail terlihat dilanjut dengan membuka bajunya membuat daging kembarnya tidak terlindungi apapun lagi dengan sisa cap stempel dan cupangan shomad terlihat dengan sedikit berdiri membungkuk untuk membuka sarung dan CDnya sekaligus hal itu membuat shomad dan abah koda menelan ludah bokong putihnya yang menggumpal menggemaskan dengan memek gundul yang mengkilap entah karena siraman air atau lendir yang keluar dari dalam belahannya. hal itu membuat shomad tidak bisa menahan nafsunya kontolnya sudah keras terangkat keatas, setelah melihat ustadzah indah dan shomad telanjang abah koda menyusul membuka baju dan celana gombrangna dan "BANGG" kontolnya sudah mengacung bergoyang ketas kebawah didepan muka ustadzah indah membuat ustadzah indah melongo putingnya seketika mengeras entah karena udara dingin atau nafsunya ustadzah indah menatap tubuh abah koda dengan melongo dari atas sampai bawah.
abah koda yang mempunyai badan tegap meskipun sudah tua masih terlihat gagah kulitnya yang sawo matang dan kumis tipisnya membuat dia terlihat ganteng, meskipun sudah tua masih terlihat jelas sisa2 otot tangan dan sixpacknya namun yang paling menarik perhatian ustadzah indah adalah kontol abah koda yang panjang dan besar bukan seperti orang indonesia kebanyakan kontolnya seperti orang afrika yang hampir menyentuh dengkulnya apabila menjuntai kebawah dan sekarang mengacung keras dengan urat2 yang membungkus batang kontolnya yang hitam dan jembut yang tumbuh lebat diatasnya terlihat seram sekaligus menggoda rupanya selama ini abah koda hanyalah sebuah julukan yaitu "koda" yang berarti kontol kuda karena ukurannya yang memang besar dan panjang berurat"
abaoh koda : "sekarang tubuh kalian pasti kedinginan, tapi guyuran yang ke2 ini akan membuat kalian lebih nyaman"
kemudian abah koda kembali mengaduk air yang ada didalam gentong dan mngguyur shomad dan ustadzah indah bergantian disusul mengguyur dirinya sendiri, hal aneh kini mulai terjadi badan merek ber3 yang sebelumnya kedinginan tiba2 menjadi hangat cenderung panas nafsu mereka tiba2 memuncak kontol shomad bahkan mulai berkedut abah koda yang sudah tidak tahan mulai mengelus2 batang kontolnya namun yang paling terlihat ustadzah indah yang mulai menggelinjang dari duduk silanya putingnya mengeras sekeras kerasnya memeknya mengeluarkan lendir2 pelumas
ustadzah indah : "echmmmm echmmm ahhhhhhh ahhhh"
tiba2 ustadzah indah merubah posisinya dari duduk bersila menjadi terlentang dan melebarkan pahanya karena sudah tidak tahan menahan nafsunya tangannya mulai meremas toketnya sendiri dan tangannnya memainkan itilnya ustadzah indah seolah kehilangan kontrol nafsunya dia sudah tidak perduli disitu ada shomad dan abah koda dia hanya ingin seger mencapai orgasmenya
abah koda : "shomad ayo kita segera jalankan ritualnya kita ber2 harus ngentot tetehmu yang montok ini"
abah koda langsung memposisikan dirinya di di selangkangan ustadzah indah yang sedang sange berat sampai terlentang dan membuka selangkangannya lebar2 seolah mempersilahkan abah koda untuk merasakan memeknya yang sudah becek, pak koda mengenggam batang kontolnya yang sudahngaceng berat mengarahkannya di lobang memek ustadzahvindah yang gundul, abah koda sedikit menggesek2n kepala kontolnya dibelahan memek ustadzah indah untuk melumasi kepala kontolnya
ustadzah indah : "aachhhhhh ehmmmmmmmmmm masukinnnn ahhhhhhhhh masukiiinn cepett !!!"
ustadzah indah benar2 sudah kehilangan kendali untuk mengontrol nafsunya pinggulnya naik turun mencari kontol abah koda tangannya meremas toketnya yang terlihat sangat kenyal akibat remasan itu tangan kirinya terus memainkan itilnya dengan jari lembutnya, tiba2 abah koda memasukan kepala kontolnya dengan paksa karena merasa sudah licin "SREeetttt" ketika kepala kontol abah koda mulai membelah daging apem ustadzah indah memeknya terasa hampir sobek
ustadzah indah : "AAAAAAAaacchhhhh udah udahhhh echhmmmmm "
abah koda : "apanya sayang yang udah ? baru juga kepalanya, dari kemarin aku udah pengen banget ngentot badanmu yang montok ini sayang, apalagi toketmu ini ehmmmmm sluuuurppppppp (ikut meremas dan menyedot puting ustadzah indah yang sedang mengeras)
ustadzah indah : "echhmmmmmmmmm achhh achhh "
ketika melihat respon ustadzah indah yang sudah kembali terangsang abah koda kembali melakukan penetrasinya dia menyodokan batang kontolnya yang seperti kontol kuda ke memek ustadzah hingga batang kontol itu hilang setengahnya kepala kontol abah koda terasa seperti mentok ke ujung rahim ustadzah indah membuat ustadzah indah kelojotan, abah koda merasa seperti batang kontolnya dipijat2 didalam sana lobang memek itu terasa hangat dan pijatan geli nikmat terus berkedut memijat batang kontolnya dan tiba2 "SSrrrrrrrrr" "srrreeee" "crttttt" batang kontolnya seperti diguyur oleh lendir orgasme pertama ustadzah indah telah keluar
ustadzah indah : "aachhhhhh bangsatttt ahhhhh enakkk aku keluarrrrrrrrrrr echhhhh ngentotttt echmmmm"
lendir itu membasahin batang kontol abah koda seolah kembali memberi pelumas, sisa lendir itu bahkan keluar merembes dari lobang memeknya yang seolah tertutup oleh batang kontol abah koda, kontol abah koda kini terasa lebih licin sehingga dia lebih berani untuk menggenjot memek ustadah indah yang sedang lmeas terkapar didepannya.
abah koda : "tenang sayang ini baru setengah kontol abah hahha mantep banget memekmu ini echmmmm"
abah koda mulai kembali menekan kontolnya kedalam memek ustadzah indah kini dengan gerakan perlahan tapi pasti abah koda menekan kontolnya hingga setiap uratnya dapat dirasakan ustadzah indah merangsek masuk memeknya membuat nafsunya bangkit kembali, batang kontol itu bahkan kini sudah tertelan semua didalam memeknya, menyisakan jembut abah koda yang sedang menggelitiki memek ustadzah indah yang gundul dan menggelembung akibat besarnya kontol abah koda
ustadzah indah : "achhhh ehmmmm mentokk achhhh enakkk echmmmm"
abah koda : "echmmmmmmmm memekmu mantap sekali sayang"
abah koda kini memeluk tubuh ustadzah indah yang sudah terlentang dibawahnya toketnya yang montok terhimpit oleh dada abah koda yang bidang kaki ustadzah indah mengapit pantat abah koda seolah dia tidak mau kontol abah koda lepas dari memeknya, abah koda membiarkan posisi itu beberapa saat untuk membuat memek ustadzah indah terbiasa dengan ukuran kontolnya
abah koda : "enak sayang ??"
ustadzah indah : "echhmm he'em"
abah koda : "apanya yang enak ?"
ustadzah indah : "kontolnya echmmmm"
setelah dirasa sudah cukup abah koda menarik perlahan kontolnya membuat serasa isi perut ustadazh indah ikut keluar namun seketika abah koda meyodokan kontolnya yang hitam panjang besar itu sampai mentok "PLOKKK". "AAAACCCHHHHHHHHHHHHHHH" terdengar teriakan dari ustadzah indah yang terlihat kesakitan namun seolah tidak peduli abah koda kembali menarik kontolnya dan menghantam memek ustadzah indah dengan kasar genjotan itu mulai mendapat ritmenya terdengar suara "plok,,,plok,,,plok " aduan kulit mereka dan lendir itu terdengar sangat jelas, semula ustadzah indah yang kesakitan kini mulai bisa merasakan kenikmatan kembali kakinya kembali mengait pantat abah koda agar terus memasukan kontolnya
ustadzah indah : "aachhh achhhh achhhh teruss echhmmmmmmmmmm achh bangsatt entott aku terus achhhh ehmmmm"
shomad yang sedari tadi hanya duduk melongo dengan kontol yang mengacung hanya bisa melongo tetehnya yang biasadirumah terlihat kalem kini lebih mirip lonte yang minum obat perangsang yang awalnya dia merasa diperkosa tapi kini dia sendiri yang meminta untuk di entot, tangan ustadzah indah seketika menggapai selangkangan shomad tangannya mulai mengenggam kontol shomad dan mulai mengocoknya, sementara bibirnya terus melumat bibir abah koda yang sedang menggenjotnya dari atas, shomad mulai menikmati kocokan itu dan kini dia juga sudah tidak perduli lagi itu adalah tetehnya atau bukan yang jelas kontolnya harus dipuaskan saat itu
shomad : "echhh kocok terus teh, bah gantian bah aku udah enggak tahan"
abah koda : "hahah sabar mad lagi enak ini memek tetehmu emang mantap udah kayak perawan"
karena kasian dengan shomad abah koda mengganti posisi senggama mereka pak ahmad menarik kontolnya hingga lepas dari remasan memek ustadzah indah "plopp" dan menyedot toket ustadzah indah dengan gemas lalu menamparnya karena gemas
abah koda : "ayo ganti posisi nungging montok, kasihan adikmu udah enggak tahan sepong dulu dia sementara ahah"
dengan semangat ustadzah indah langsung membalikan badannya hingga tengkurab dan menaikan pinggulnya keatas membuat abah koda yang berada dibelakangnya kini dapat melihat jelas pantatnya gumpalan daging itu terlihat sangat menggoda dan menggemaskan dengan kulit putih tanpa cacat serta belahan memek yang masih mengeluarkan lendir seolah memanggil kontolnya untuk dimasukan kembali
ustadzah indah : "achhh ahhhhh cepet entot aku lagii echmmm aahhhhhh shomad mana kontolmu teteh mau nyepong kontolmu sampe muncrat echmmmmmmmm"
abah koda yang mendengar perkataan ustadzah indah merasa tertantang langsung bangkit dan bertumpu dilututnya lalu mengarahkan kontolnya kememek ustadzah indah dari belakang dan "Srttttt " kontolnya langsung dimasukan tanpa pemanasan membuat ustadzah indah mengigit bibir bawahnya menahan sakit, namun rasa sakit itu tidak bertahan lama sampai abah koda kembali menggenjot memeknya dari belakang rasa sakit itu berganti menjadi kenikmatan plok plok plok suara itu kembali terdengar selama pantatnya yang boahy menghantam selangkangan abah koda
abah koda : "inikan yang kamu pengen sayang echmmmmm dientot kontol abah yang gede ini" (menarik kunciran ustadzah indah hingga kepalanya mendongak ke atas)
ustadzah indah : "echhmmmm terus entotin aku bah echmmmmmmm"
melihat posisi yang seperti itu shomad yang sedah kepalang nafsu langsung berdiri didepan ustadzah indah mengacungkan kontolnya yang sudah tegan tepat kedepan muka ustadzah indah, kini ustadzah indah dapat mencium aroma kontol pria kembali aroma itu semakin membuat nafsunya menjadi2, tanpa perintah dan aba2 mulutnya langsung menyergap kontol shomad menyedotnya sekuat tenaga
ustadzah indah : "sluurppppp sluurpppp emppttttttttt achh sluurpppp"
shomad : "hmmmmmm achhh mantap teh teruss" (dengan tangan yang memainkan toket montok ustadzah indah)
posisi itu berlangsung cukup lama posisi itu membuat ustadzah indah apabila sedang menerima sodokan dari belakang mulutnya serasa akan menelan kontol shomad sebaliknya apabila shomad mendrong kontolnya kedalam mulutnya memeknya tersa penuh sesak menelan kontol abah koda menerima kenimatan seperti itu membuat ustadzah indah kembali orgasmee "srrrrrrrrrrrrrrrrr" lendir baru yang keluar kembali membasahi kontol abah koda badan ustadzah indah ambruk kebawah tengkurab membuat kontol abah koda dan shomad terlepas dari lobang ustadazh indah.
ustadzah inah : "hahhh haahhh hahhh" (mengatur nafasnya)
abah koda : "tukeran mad sekarang kamu entot tetehmu ini kasian memeknya enggak bisa lepas dari kontol haha"
shomad tidak perduli dengan kata2 gurunya yang melecehkan tetehnya itu nafsunya sudah memuncak namun didalam hatinya dia tetap kesal apabiila ada yang menghina keluarganya, shomad berpindah posisi kini dia sudah berada dibelakang ustadzah indah yang sedang tengkurap shomad langsung membalikan tubuh tetehnya itu sehingga memeknya yang gundul kembali terlihat, shomad yang nafsunya sudah diubun tanpa basa basi menyodok kontolnya kebelahan memek ustadzah indah namun anehnya setelah menelan kontol abah koda yang besar itu lobang memek ustadzah indah terasa tetap sempit untuk kontol shomad, shomad bergoyang dengan bringas kontolnya digenjotkan dengan kecepatan penuh membuat ustadzah indah kelojotan
ustadzah indah : achhhh echmmmmmmmm terusss mad entot teteh"
ketika shomad sedang asik menggenjot memek ustadzah indah tiba tiba muka ustadzah indah tertimpa benda tumpul hangat dan gelap "pluk" ternyata itu adalah kontol abah koda ukurannya sama dengan muka ustadzah indah yang chubby dan pipinya yang memerah abah koda memainkan kontolnya dimuka ustadzah indah menggesek2nya kehidung dan bibirnya aroma selangkangan pria yang khas membuat ustadzah indah semakin menggila lidahnya mulai keluar berusaha menjilati batang kontol abah koda kepalanya terus bergoyang akibat sodokan dari shomad, abah koda yang gemas dengan lidah ustadzah indah langsung menciumnya dan menyedot lidah ustadzah indahke mulutnya
abah koda : "empttttt sluurrppppp echmmmmm achhhhhh"
ustadzah indah : "echmmmmm slurpppp kontolnya echmmm achhslurppp"
mendengar permintaan ustadzah indah abah koda langsung mengarahkon kontolnya ke mulut mungil ustadzah indah kepalanya mulai diarahkan ke lubang mulut ustadzah indah, terasa sangat sesak disana ustadzah indah berusaha sekuat tenaga membuka mulutnya agar kontol abah koda masuk kemulutnya namun mulutnya yang mungil hanya bisa menampung kepala kontol abah koda lidahny mulai dimainkan menjilat mengitari kepala kontol itu mulutnya terus menyedot ujung batanangnya seolah ingin sekali mengeluarkan peju dari abah koda, sementara itu shomad sudah mencapai puncaknya dia menyodokan kontolnya hingga mentok "Crott croott croottt" shomad mengeluarkan pejunya didalam memek ustadzah indah
shomad : "achhhhmmmm ahhh ahhhh"
shomad ambruk menindihi badan montok ustadzah indah kepalanya menimpa kenyalnya daging kembar ustadzah indah dengan kontol yang masih menancap di memek ustadzah indah
ustadzah indah : "aachhh emppptttttttt"
ustadzah indah ingin sekali menjerit namun mulutnya masih tertutup kontol abah koda, melihat shomad yang sudah ambruk abah koda langsung mencabut kontolnya dari mulut mungil ustadzah indah dan kembali mengambil air dengan gayung digantong dan memerintahkan shomad untuk menyingkir dari tubuh tetehnya, shomad yang masih lemas hanya bisa berguling kesamping tubuh ustadzah indah yang terlentang dengan keringat air dan peju yang melumuri tubuhnya terlihat peju shomad yang masih mengalir keluar dari dalam memeknya, abah koda langsung kembali mengguyur badan montok ustadzah indah mulai dari dada sampai ujung kakinya air itu entah mengapa membuat nafsu ustadzah indah kembali mengebuh2 kakinya merapat dan mengangkang seperti menginginkan sesuatu dengan bibir yang mengigit bibir bawah terlihat sangat menggairahkan
tidak tahan abah koda langsung kembali mengarahkan kontol kudanya ke memek ustadzah indah kontol itu kembali membelah daging penuh lendir itu "srttttt" emek ustadzah indah terasa hampir sobek karena abah koda dengan tidak sabar tanpa pemanasan langsung memasukan kontolnya ke memek ustadzah indah hingga masuk setengah
ustadzah indah : "AARRhhhhhhhhhh echhhh echmmmm" (kembali mengigit bibir bawahnya)
ketika dirasa batang kontolnya sudah masuk abah koda menggenggam kedua tangan ustadzah indah dan menariknya hingga dia terbangunabah koda memposisikan dirinya terlentang hingga kini ustadzah indah yang sedang berada diatas abah koda seolah dialah yang sedang memperkosa abah koda, kontol abah koda yang masiih belum masuk sempurna dengan posisi itu mau tidak mau ustadzah indah harus memasukan kontol itu semakin dalam jika ingin mendapatkan posisi yang nyaman yaitu duduk di selangkangan abah koda, bokong ustadzah indah muli terlihat turun perlahan kebawah menuju selangkangan abah koda dan "Blessssss" masuklah semua kontol abah koda prut ustadzah indah terasa penuh sesak bahkan perutnya terasa kenyang, dengan tangan kasranya abah koda meremas daging kembar kenyal ustadazah indah dengan kasar hingga daging kenyal itu keluar dari sela2 jarinya, sementara itu tangan satunya memegang pantat ustadzah indah dan menggoyangkan pantat itu seolah memberi perintah untuk menggenjot memeknya
ustadzah indah : "aachhhhh ehmmmmmmmmmm achhhh errhhh"
perlahan ustadzah indah memaju mundurkan pinggulnya membuat abah koda mengerang kenikmatan semakin lama goyangan itu semakin cepat dan mempunyai ritme dengan diselingi goyangan memutar pingulnya goyangan itu berlangsung cukup lama sampai ustadzah indah mulai berinisiatif dengan mengangkat pimggulnya dan "plok" menghujamnya kebawah "plok plok plok plok plok" terdengar sangat keras aduan danging kenyal itu sampai abah koda tidak kuat lagi menahan pejunya tangannya meremas kedua daging kembar kenyal berkeringat milik ustadazah indah dan "CROOTTT CROOTT CROTTTT CROOOTTTT" entah berapa kali peju abah koda menggenangi memek ustdazah indah hal itu dibarengi dengan semburan orgasme ustadzah indah dan ke2 lendir itu meleleh keluar, meskipun sudah lemas kontol abah koda tetap terasa penuh didalam memek ustadzah indah mereka ber3 tumbang tergeletak lemas tanpa busana dan dipenuhi keringat meskipun cuaca disana cukup dingin
BERSAMBUNG